Kerusakaan yang dialami pun, menurut Aziz tak beda dengan sok biasa. Paling hanya sekitar seal yang sudah aus akibat tergesek kotoran. Sehingga, bikin oli sok jadi rembes keluar. Akibatnya, peredaman tak maksimal. Sok, seakan mati.
"Proses penggantiannya juga biasa. Hanya saja ketika seal dilepas dan tabung dibuka, udara ditabung keluar seperti buih karena bercampur oli,ÔÇØ sebutnya.
Nah, ini dia yang jadi kuncian. Setelah diperbaiki, jangan lupa untuk mengisi ulang gas ke dalam tabung. Biasanya, di bagian dasar tabung dilengkapi dengan pentil buat masukan udara atau gas ke dalam tabung itu.
"Mengisinya harus pakai Nitrogen lagi. Toh, mencari gas Nitrogen juga mudah sekarang. Bisa saja pakai nitrogen yang buat isi ban motor atau mobil,ÔÇØ sebut pria yang kental logat Betawi ini.
Tanpa diisi gas, sok pun malah seperti sok mati karena rebound yang dihasilkan terlalu cepat. Selain itu, bisa timbulkan bunyi seperti logam beradu. Yup, bletak... bletak.
Sebenarnya bisa diisi udara seperti oksigen. Tapi, kualitas redaman tak sebagus nitrogen. Oh ya, perlu diperhatikan tekanan gas yang dipakai. Semakin tinggi tekanan yang diisi maka kerja sok semakin keras. Sebaliknya kalau telalu rendah, sok jadi lembut.
Sesuaikan!. (motorplus-online.com)
KOMENTAR