Bahkan, sejak 27 Juli sampai 12 Agustus prototipe C Evolution ditest ride sepanjang kota London, Inggris. Test ride sekaligus perkenalan C Evolution ke publik Inggris.
Sejarahnya prototype C Evolution sudah dipajang di BMW Motorrad Innovation Day (BMID) 2011 lalu. Setelah dari BMID 2011, C Evolution dipajang di Internationale Automobil-Ausstellung (IAA) alias Frankfrut Motor Show di tahun yang sama. Di pameran Frankfrut, C Evolution sudah dikembangkan lagi jadi tahap yang kedua.
Tahun ini di Muenchen, Jerman, markas besarnya BMW, diperkenalkan step yang ketiga dari C Evolution. Di tahap inilah C Evolution jadi skubek BMW yang siap diproduksi.
Hasil tes di London membuktikan C Evolution yang memanfaatkan tenaga listrik sanggup mencapai kecepatan maksimum 120 km/jam. Lebih kencang dibanding data yang diinformasikan sebelumnya oleh pihak BMW Motorrad yang top speednya ditulis 110 km/jam.
Setelah baterai low bat, C Evolution bisa dicharge kembali. Pengisian ulang tegangan listrik ke baterai dianggap hanya butuh waktu cepat. Sayangnya, BMW Motorrad tidak mencatumkan lamanya waktu pengisian.
Dengan memanfaatkan baterai, C Evolution menghasilkan power 11 kilowatt. Sebelas kw setara dengan 20 hp (horse power).
Wah, hp C Evolution lumayan juga kalau dibandingkan dengan Honda PCX150. PCX150 hanya menghasilkan 12,06 hp. Hebat, kan.
Dipastikan C Evolution akan bergerak sangat lincah karena menerapkan hybrid chassis. Sasis hibrid digunakan di beberapa merek mobil. Dengan sasis seperti ini gravitasi enggak dibebani oleh rangka utama. Efeknya stabilitas akan jauh lebih baik.
Kapan ya masuk ke Indonesia?. (motorplus-online.com)
KOMENTAR