Upgrade dilakukan sebagai obat penawar virus speed lover yang dialami wirausaha di bidang ekspedisi ini. ÔÇ£Selain itu, agar motor lebih enak ketika plintir gas, walau hanya dari kantor ke rumah,ÔÇØ kata Errol panggilan akrabnya.
Urusan meningkatkan performa yang dimiliki oleh Yamaha Xeon ini, dia mempercayakan semuanya kepada Freddy A. Gautama dari bengkel Ultraspeed Racing, di Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo No. 42, Ciledug, Tangerang.
Biar lebih jelas, nyok kita kupas tuntas apa saja obat kuatnya. Motor yang memiliki spesifikasi diameter piston 52,4 mm dan langkah 57,9 mm ini coba dibore up.
Diameter pistonya diubah jadi 57 mm. Karena diameter boring jadi lebih tipis, agar tidak mudah panas lantas doi aplikasi liner merek Bioli. ÔÇ£Kalau dihitung menggunakan rumus yang dipelajari ketika SMK, cc yang tadinya 125 sekarang berubah jadi 147,6 cc,ÔÇØ papar Fredy.
Pengaturan buka-tutup klep in dan ex, doi mempercayakan kem merek 4Speed. Agar pemasukan bahan bakar dan pengeluaran sisa pembakaran lancar, lubang in-ex ikut diporting sekitar 1 mm.
Agar hasilnya jelas, motor yang kalau dibulatkan sudah jadi 150 cc ini langsung masuk dinotes. Kan Ultraspeed juga punya alat ini.
Yamaha Xeon kepunyaan Errol di running beberapakali. Sehingga didapat power dan torsi yang maximal. Data menunjukan, Xeon ini memuntahkan power sebesar 13,40 hp/8.601 rpm. Sedangkan torsi bermain di rentang 14,17 Nm/6.587 rpm.
Bandingkan dengan Yamaha Xeon yang masih standar ting ting macam Ayu Tingting. Powernya mencapai 8,25 hp/6.240 rpm dan torsi 9,69 Nm/6.000 rpm. Kalau dilihat, selisih yang sudah diboreup dan standar, power sekitar 5,15 dk dan torsi 4,48 Nm.
ÔÇ£Hasilnya lebih enak, dan genjotan gas lebih responsif. Jadi terobati nih virus speed lovernya he...he...,ÔÇØ senang Errol. (motorplus-online.com)
KOMENTAR