artikel ini sekalian nama dari motor milik Faraz Bdugulz. ÔÇ£Kependekan dari Kolot Bragajul, tua tapi berandalan, brengsek!ÔÇØ buka owner yang berbadan gambot ini.
Bicara tunggangannya, Faraz sepertinya gandrung kisah customized zaman dahulu. Desain bobber yang digarap Didoth Retrogrades Slaughter House (RSH) punya cerita unik dalam sejarah modifikasi.
Gaya begini lebih tua dari choppers. Ini bukan karena ban depan belakang gambot, lho! Tapi, bobber memang cikal bakal choppers yang sudah modif motoring, nge-bob tapi masih pertahankan sasis asli.
Biasanya enggak kinclong rada butek, setang ape hanger atau baby ape hanger, drum brake tanpa mengobrak-abrik rake motor. Aslinya bobber juga menganut mesin-mesin lawas, keluarga the forty five, 750 cc atau big twin legendaris, Knuckle, pan atau shovelhead.
Ini kali, modifikasi RSH dilakukan pada motor H-D FXD W6 1993. ÔÇ£Sengaja dipilih tidak mengilap tapi menonjolkan karakter keras, logam karat menyesuaikan karakter yang dituju. Tua tapi bandel dan brengsek,ÔÇØ tambah owners kelahiran 1982 ini.
Walau begajul, rider ini ogah mengorbankan pinggang dan ginjal kalau turing jauh. Artinya, kenyamanan turing tetap dipertahankan. RSH dan pemilik sepakat enggak menyiksa diri dengan hardtail. ÔÇØSok belakang H-D progressive, ergonomis dipaskan dengan postur tubuh pemiliknya,ÔÇØ tambah Didoth.
Tentu persoalan ergonomi juga dibarengi dengan estetika. Tampilan bobber penuh karat dan keras plus postur gambot pemilik pasti sreg jika dipilih ban gaya bobber tulen. Roda depan-belakang diameternya sama, tebal dan gendut. ÔÇØNuansa ol skoolnya diperkuat lewat pilihan ban depan belakang 5,00-16 inci,ÔÇØ jelas tim RSH.
The real naughty bike. Bravo bobber! (motorplus-online.com)
KOMENTAR