30 Tahun Klub Merzy Tegal, Laka Laka Moncer Merzyne

Laka-laka terjemahan bebasnya langka atau jarang sedang moncer artinya kinclong, resik, bersinar. Itulah tema yang diusung Merzymania Tegal untuk riungan mensyukuri 30 tahun eksistensi mereka. ÔÇ£Persis, Bro! Kami undang para saudara di jantung Tegal  22-23 September,ÔÇØ buka Takur, paketu Tegal Merzy Club Indonesia.

Rasa syukur mereka memang beralasan. Jika dilihat sejarah 30 tahun, berarti mereka pelopor Merzymania di Tanah Air. Karena start dari tahun 1982. ÔÇØIni warisan anak ke bapak, waktu itu  generasi pertama pemilik Merzy tahun 1982 sudah membentuk klub dan diwariskan ke anaknya. Kami meneruskan dengan pembenahan di AD-ART dan sebagainya,ÔÇØ kata Takur lagi.

Magnet gelaran ini juga kuat. Setidaknya 120 klub berbasis choppers hadir di riungan ini. Sore hari acara mulai dibuka dan diisi penyambutan tuan rumah. ÔÇ£Mereka kami sambut semaksimal mungkin. Delapan klub zona tengah kebagian menyambut dari berbagai titik agar tidak nyasar ke lokasi, selain ditampung untuk menyegarkan badan,ÔÇØ jelasnya lebih lanjut.

Baru setelah malam, aneka hiburan mulai digelar. ÔÇØAda dua musik utama yang kami sajikan. Sebelum jam 1 malam, kami sudah mulai menghadrikan band aliran kulon, rock and blues, setelah itu baru ditutup dengan pagelaran dangdut,ÔÇØ banggaTakur.

ÔÇ£Salute dan respect buat mereka. Komunitas yang solid dan punya semangat persaudaraan yang begitu tinggi,ÔÇØ komentar Moch. Iing, East Captain dari Outsiders yang diutus langsung Dewan Senior dan Brain (Presiden) Nation, Boy Hendraningrat. .

Setelah puas berpesta mereka menyuguhkan lelaku empati kepada sesama. Besoknya, mereka menyambangi panti asuhan Darul Faraok untuk menyantuni anak-anak yatim.ÔÇØKami ingin menunjukkan kasih sayang dan peduli kepada mereka yang membutuhkan,ÔÇØ jelas Takur dengan rasa haru saat memberikan tanda kasih itu. Sukses buat TMCI, keep rolliÔÇÖn hard  and ride safety. Rahayu! (motorplus-online.com)