Modifikasi Drift Bike, Butuh Torsi Besar dan Stabilitas Tinggi

Motorplus - Rabu, 10 Oktober 2012 | 14:58 WIB

Butuh motor bertorsi besar
Yuk lanjutkan bicara tentang drift bike, ituloh aksi drifting layaknya mobil yang dipraktekan dengan sepeda motor! Harley T Evans sudah mahir berkendara dengan cara "ngesot" ini. Terbukti ketika tampil di IIMS Drift War II 2012 beberapa waktu lalu mampu menyedot decak kagum penonton.

Mendukung aksi Drift Bike, enggak serta merta motor standar bisa langsung digeber. Ada beberapa hal yang harus disesuaikan dengan cara berkendara ekstreem ini. Ketika melakukan drifting dengan sepeda motor, diperlukan motor bertorsi badak juga stabilitas tinggi saat melakukan sliding di roda belakang.


"Paling utama adalah gunakan motor yang memiliki torsi besar," pesan freestyler yang akrab disapa Ale ini. Untuk ini, Ale enggak mau repot, motor yang dipakai dipilih Kawasaki Ninja 250R. Tenaga dan torsinya dianggap cukup mumpuni meski tidak mengalami banyak perubahan pada mesinnya. Untuk mesin, modifikasi yang dilakukan sebatas penggantian knalpot racing.

Sedang konsentrasi lainnya adalah pada distribusi bobot karena hampir semua beban dan traksi berada di depan. Seperti yang dilakukan Ale pada Kawasaki Ninja 250R-nya secara kasat mata ubahan mendasar terlihat pada bagian swing arm, wheel base jadi lebih panjang dari kondisi standar.


"Saya pakai swingarm extensions kit aftermarket buat Ninja 250," terangnya. Alhasil wheelbase jadi mundur kurang lebih 7,5 cm. "Alasan swingarm dibuat sedikit lebih panjang lebih adalah untuk mendapatkan distribusi bobot yang terkonsentrasi di depan. Angle drift juga jadi lebih lebar," jelasnya.

Masih soal distribusi bobot dan stabilitas, ground clearance dibuat lebih rendah dari kondisi standar. Pada suspensi depan, sokbreker dibuat lebih rendah dengan menganti spacer spring yang terdapat pada bagian dalam as sokbraker dengan yang lebih pendek.  Ale menggunakan spacer spring yang tingginya hanya 4cm sedang ukuran standar 10cm.

Sedang di belakang, mengaplikasi lowering kit adjustable, sehingga tinggi rendahnya monoshock bisa atur dengan cara memutar beberapa mur. Selebihnya adalah upgrade rem dengan selang tipe braided steel yang dikombinasikan minyak rem DOT tinggi.

Dan terakhir ada pada ban. Ale lebih suka menggunakan kompon tipe soft di roda depan dan hard untuk yang belakang. Hasilnya, motor akan lebih mudah dikendalikan ketika berkendara dalam kondisi ekstreem ini. (motorplus-online.com) 


Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular