Kali ini PT AHM menyediakan lintasan di Parkir Timur, Senayan, Jakarta. Treknya berbentuk "L" dengan kombinasi aspal mulus dan jalanan rusak. Juga sudah ada jajaran kun menanti dilintasi. Cukup lah untuk impresi perdana. Ayuk disimak!
Desain dan Fitur
Soal desain, silahkan lihat sendiri. Sudah tidak ada lagi yang sama bila dibandingkan dengan BeAT versi karbu. Honda mengklaim lebih sporty, tapi kami melihatnya jadi lebih berisi. Lampu depannya yang mirip Honda Blade generasi awal juga bodi samping yang nampak lebih lebar jadi alasan.
Di balik bodi yang lebih lebar ini, ada bagasi yang kini lima kali lebih besar dari model sebelumnya, jadi 1,2 liter bro.. Bahkan Yusuke Hori, Presiden Director PT AHM mengklaim bagasi barunya ini bisa memuat dua jas hujan. Pas banget dengan kondisi sekarang, jelang musim hujan.
Desain lampu belakang juga banyak berubah, tapi komponen lain seperti spion dan pelek masih sama bentuknya. Speedometer nampak lebih futuristik, mudah dibaca dengan angka yang terpusat di tengah dalam bentuk lingkaran besar. Rumah kunci kontak tetap dilengkapi pengaman bermagnet, tapi sayangnya untuk membuka jok masih terpisah. Harus memindahkan anak kunci ke buritan.
Sampai disini saja sudah sangat berbeda bila dibandingkan dengan BeAT karbu, waktu mencoba membawanya berkendara akan makin terasa bedanya. Paling utama adalah kelincahannya, ketika melintasi barisan kun motor bisa dipindah arahnya dengan cepat dan yang paling penting, ringan!
Suspensinya juga empuk, malah terlalu empuk. Untuk kenyamanan memang oke punya. Jalan bergelombang bisa dilalui dengan nyaman. Tapi waktu boncengan kok agak ambles ya? Oiya, masih soal boncenger, kini pijakan kaki penumpang dibuat model lipat. Secara kenyamanan tidak jauh beda dari versi sebelumnya. Tetap nyaman, apalagi jok bagian belakang lebih lebar.
Versi sebelumnya hanya 8,22 PS, kini jadi 8,52 PS di putaran mesin yang sama yaitu 8.000 rpm. Torsinya juga meningkat dari 0,85 kgf.m jadi 0,89 kgf.m. Begitu gas dibuka, tarikan awalnya terasa halus, tapi tengah atasnya responsif.
Honda mengklai top speednya mentok di 91 km/jam. Tapi belum dicoba membuktikannya, di lintasan yang panjangnya sekitar 500 meter, jarum speedometer baru akan menyentuh angka 80 km/jam sudah harus tutup gas kembali. Maklum depannya sudah tikungan lagi. (motorplus-online.com)
Spesifikasi
Tipe mesin: 4-Langkah, OHC, pendinginan dengan kipas
Diameter X Langkah: 50x55 mm
Volume: 108 cc
Perbandingan kompresi: 9,2:1
Daya maksimum: 6,27 kW (8,52 PS) / 8.000 rpm
Torsi maksimum: 8,68 Nm (0,89 kgf.m) 6.500 rpm
Kopling: Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Starter: Pedal dan elektrik
Sistem bahan bakar: Injeksi (PGM-FI)
Kapasitas tangki: 3,7 liter
Kapasitas minyak pelumas: 0,8 liter pada pergantian periodik
Transmisi: Otomatis, V-Matic
Sistem pengapian: Full Transisterized, Baterai
Kelistrikan: Baterai 12V-3Ah (Tipe MF)
PanjangxLebarxTinggi: 1.863x675x1.072 mm
Jarak sumbu roda: 1.255 mm
Jarak terendah ke tanah: 140 mm
Berat kosong: 93 kg
Tipe rangka: Tulang punggung
Tipe suspensi depan: Teleskopik
Tipe suspensi belakang: Lengan ayun dengan peredam kejut tunggal
Ukuran ban depan: 80/90-14 M/C 40P
Ukuran ban belakang: 90/90-14 M/C 46P
Rem depan: Cakram hidrolik dengan piston tunggal
Rem belakang: Tromol
Sistem pengereman: Standar (tipe SW dan CW), Combi Brake (tipe CBS)
KOMENTAR