Untuk aplikasi kaki belakang tidak semudah pemasangan swing arm eks moge biasanya. Ditambah lagi pro arm Triumph ini model dudukan ke rangka berbentuk A. Sedangkan Tiger, aslinya berbentuk H.
Jadi, untuk pemasangan pro arm ini Ipul lebih percaya konsultasi dengan Iim Van Temon. Dia mekanik dari Karina Motor Sport (KMS). ÔÇ£Menggunakan sistem link yang berfungsi sebagai conecting antara pro arm Triumph dan rangka Tiger. Link menggunakan pelat besi setebal 10 mm. Link sekaligus berfungsi sebagai dudukan footstep depan,ÔÇØ jelas Iim yang bengkelnya di Komplek Taman Galaxy Jl. Nusa Indah Blok U59, Bekasi Barat.
Proses ini jadi pertimbangan Iim agar tidak ada rangka atau pro arm yang dikorbankan, maksudnya dibubut. ÔÇ£Sayang soalnya pro arm harganya lumayan high end, he.. he.. he...ÔÇØ bilang Ipul.
Untuk aplikasi kaki depan hanya menyesuaikan as komstir upside down agar seukuran as komstir Tiger. ÔÇ£Untuk peleknya, diameter as roda Hayabusa kebetulan sama dengan diameter as roda bawaam upside down GSX750R. Jadi, tinggal atur bushing kiri-kanan supaya posisi pelek dan disc center dengan upside down dan kaliper GSX750R,ÔÇØ bilang Wiyanto yang lebih beken dipanggil Ian. Dia builder dari Ian Motor.
Bukan semata-mata ingin tampil ala moge. Tapi, Iim berusaha menyempurnakan dimensi bodi secara keseluruhan. ÔÇ£Kalau terlalu besar bakal terlihat kedodoran. Nggak pas dengan ukuran mesin Tiger yang terbilang kecil untuk jenis motor sport,ÔÇØ jelas builder dari Jl. Darmaga, Pondok Bambu, Klender, Jakarta Timur.
Menurut Ian, harus lebih konsen detailing saat membuat bodi baru untuk Tiger ini. Hasilnya memang cukup memuaskan. Bodi yang meniru abis moge Honda CB 1000 dan Ducati 848 lebih mempunyai kesan gahar dan lebih berani dengan laburan cat warna merah marun. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Dunlop sportmax 120/70-17
Ban belakang : Pirelli Diablo 190/55-17
Spidometer : Koso
Footstep depan : Yamaha R6 2009
Silencer : Yamaha Byson Custom
KOMENTAR