XS 650 milik PaÔÇÖing asal Bandung ini, menganut traditional chopper simpel. Sinyo memulai dari nol dan handmade. Hanya bermodal mesin. Sasis hardtail double downtube dibangun ulang untuk disinergikan dengan komponen lain.
Rake yang dipilih nggak centang, cocok untuk daily riding seputaran Bandung yang padat. Untuk kemudahan handling dan ergonomi ala chopperis, ia merancang raiser merangkap setang, H bar, tak terlalu menjorok saat dijangkau dan nyaman untuk perjalanan jauh.
Simplisitas ala Sinyo memang selalu konsisten. Nuansa serba kosong di bagian depan diseimbangkan juga di bagian belakang. Tangki dirancang slim ditingkahi jok single yang kecil sesuai dimensi dan sepatbor minimalis lengkap sissybar yang hanya diperuntukkan untuk memegang sepatbor.
Enggak sampai disitu, Sinyo dan kru terus mengarah pada simplisitas. Mesin XS 650 yang padat sengaja ditonjolkan. Enggak banyak menyisakan ruang kosong antar sana-sini. Downtube dibuat mendekati gaya Skandinavian yang merapat ke mesin, back-bone juga rendah lengkap dengan centerbone yang rapat dengan mesin dua silinder dan dua knalpot yang dimaksimalkan.
Mereka merancang knalpot kiri-kanan yang pendeknya ekstrem. Hanya sampai ujung mesin belakang pas di bawah selah.
Setelah detail, Sinyo memerlukan kelir mewah dan rapi untuk menuntaskan modifikasinya. Giliran Asep Custom Paint ambil alih. Kemewahan ada di teknik freehand di beberapa bagian. Gradasi garis juga dimainkan termasuk penstrip sebagai spesialisasi mereka.
Yang paling berkesan, semua garapan Sinyo memang punya benang merah yang sama. Semua motornya terbilang logis dan bisa dikendarai secara masuk akal. Estetika enggak mengalahkan fungsi, walaupun mewah dan terkesan invidual, motor ini enggak neko-neko. Sebuah kelas tersendiri dalam dunia modifikasi.
Good luck, Bro! (motorplus-online.com)
KOMENTAR