Yamaha Jupiter-Z, Setingan Rider Agresif Jadi Juara OMR Yamaha 125 cc

Motorplus - Selasa, 18 Desember 2012 | 17:08 WIB


Kunci sukses seorang mekanik bukan hanya bikin mesin meraung tinggi hingga 15 ribu rpm. Atau motor bisa ngebut sekencang-kencangnya di trek lurus. Tapi, mampu melihat gaya balap ridernya. Apakah cenderung gantung rpm, lembut, atau justru agresif.

Apabila gaya balapnya sudah dipahami, barulah seting mesin sesuai riding stylenya tadi. Begitu boss. Karena kepiawaiannya membaca karakter Anggi Permana itulah, Haris Sakti Mlethies Wibowo mampu mengantarkan Anggi jadi juara umum di kelas Bebek 4-tak 125 cc di ajang Yamaha Cup Race 2012.


Kenapa, ÔÇØBikin motor kencang itu mudah. Semua mekanik bisa melakukannya. Tapi, apakah motor itu sesuai dengan cara pembalap membuka gas, itu yang susah. Karena motor kencang tapi gaya balapnya tidak seusai, mesin bakal rawan jebol,ÔÇØ tegas, tuner muda dari Yogyakarta dengan segudang itu.

Nah, menurut mekanik tim Yamaha Yamalube FDR KYT Trijaya ini, Anggi Permana pembalap fighter yang bergaya agresif. Buka tutup gasnya sangat spontan. Keluar-masuk tikungan dengan ban belakang sliding itu sudah biasa.

Makanya, power bawah mesin pun, kudu menunjang. Mlethis pun mengimbanginya dengan menurunkan mesin yang bisa menyemburkan tenaga hingga 25 daya kuda yang biasa dipakai di IndoPrix (IP).

Tapi, ada beberapa penyesuaian. Sirkuit Yamaha Cup race adalah trek dadakan. Sedangkan IP, dihajat di sirkuit permanen yang berkarakter high speed corner.

Hal ini disiasati dengan kombinasi gigi rasio yang lebih ringan pada gigi pertama dan kedua. Di IP kerap memakai rasio 14/34 dan 18/31. Tapi, di YCR memakai 13/34 dan 16/29.

Benar. Dengan rasio lebih ringan, maka motor lebih agresif. Keluar tikugan langsung wuss. Konsekuensinya, tenaga bawah mesin harus padat. Caranya, aliran bahan bakar kudu lebih banyak. Makanya karburator PWK 24 diisi spuyer 118/68.

Banyaknya gas bakar yang lancar nyelonong ke ruang bakar, mesin gak ngok kala gas dibuka spontan.


Aliran Bahan Bakar Lancar
Meski debit gas bakar dari karburator sudah banyak, jadi percuma jika alirannya terganggu akibat porting sempit. Ya, mirip slang air. Percuma aliran deras, tapi selangnya kecil, tetap saja jumlahnya akan tekor melayani permitnaan mesin.

Diakali dengan diameter porting dibikin lebih besar. Pada porting atas dibuat 25,5 mm. Sedangkan diameter tengah porting dalam dilebarkan 1 mm dari 28 menjadi 29 mm.

Dan asal tahu saja, ÔÇØSetingan ini belum tentu cocok buat M. Zaki yang turun di kelas sama. Karena antara Anggi dan Zaki punya karakter berbeda. Zaki cendrung lembut dalam buka tutup gas,ÔÇØ tutup Mlethies. (motorplus-online.com)


Data Modifikasi
Ban depan : FDR 90/80-17
Ban belakang : FDR 90/80-17
Knalpot  : MBKW
Oli: Yamalube Racing
Sok belakang : YSS

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular