ÔÇ£Soalnya ini satu-satu motor bebek biasa yang mampu berada diantara bebek hyper underbone. Tentu dengan catatan waktu yang lebih dekat dengan motor juara pertama besutan Dwi Batang dari tim Abakura Ditra Jaya dengan catatan waktu 08,111 detik,ÔÇØ ucap Bowo yang cuma tembus waktu 08,155 detik.
Termasuk Arif Sigit Wibowo yang biasa disapa Pele, mekanik yang kebagian mengkulik Jupiter-Z pun mengaku senang. Namun selama kelas ini tahun depan tidak direvisi, doi yakin kalau tahun depan kelas ini bakal sepi peserta. Hal itu didasari akibat perbedaan spesifikasi yang diusung masing-masing tipe motor.
Cuma meski kalah di soal spesifikasi dan konstruksi, untuk tahun ini pria berambut ikal itu tetap yakin motornya bisa bersaing di kelas Bebek 4-Tak Tune-up s/d 200 cc. Walaupun untuk menuju kesitu, mesin Yamaha Jupiter-Z perlu ubahan yang matang dan setingan yang tepat.
ÔÇ£Untuk sirkuit dadakan macam di Banjarpatroman, Jawa Barat kemarin, karena belum pernah turun balap lurus di sana, makanya mesin Jupiter-Z adopsi piston Tiger oversize 275 (66,25 mm) dengan stroke 57,9 mm itu, dikasih setingan perbandingan kompresi 13,9 : 1. Agak tinggi memang, tapi cukup aman jika terjadi perubahan cuaca secara tiba-tiba,ÔÇØ lanjut Pele.
Setingan segitu oleh Pele dikombinasikan dengan kem yang punya durasi kurang-lebih 276 derajat baik untuk klep in maupun out. Lalu bensin Pertamax Plus disuplai maksimal melalui klep aftermarket ukuran 34/29,ÔÇØ jelas brother satu ini yang kental bahasa jawanya. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Knalpot: AHM
Sok belakang: YSS
CDI: Kawahara
KOMENTAR