Yang paling mengagetkan adalah spesifikasi mesinnya. Kalau pecinta adventure kebanyakan sudah merasa cukup dengan mesin 250 cc 4 tak, GasGas malah menghadirkan mesin 300 cc 2 tak! Wow, cukup besar untuk ukuran trail enduro.
"Banyak yang takut sama spesifikasi mesinnya, pasti berfikiran tenaganya 2 kali lipat 250 cc 4 tak. Tapi coba dulu dan rasakan sensasinya. Meski tenaga besar, handling tetap mudah," promo Arnaud Dechamps, Director GasGas Indonesia (GGI).
Baiklah, langsung coba trail asal Spanyol ini!
Menjajal motor ini untuk pertama kalinya di sirkuit Icon BSD, gundukan kecil langsung dihajar. Motor enggak liar saat mendarat. Begitu juga ketika keluar tikungan dengan cepat, suspensi belakang tetap tenang meski roda belakang terasa slide.
Beberapa fitur kaki-kaki yang diunggulkan oleh GasGas diantaranya adalah aplikasi segitiga alumunium (triple clamp) yang lebih kuat, rigit sekaligus ringan. "Dalam kondisi standar, motor enduro sejenis tidak ada yang menggunakan triple clamp seperti ini," jelas Arnaud.
Kalau merasa tenaga standarnya terlalu besar, bisa pilih mapping untuk medan basah di CDI-nya. Dengan mapping pilihan basah ini, tenaganya akan sedikit dikurangi. Memang cocok untuk kondisi trek hujan atau untuk rider pemula.
Tapi kalau lintasan kering, atau rider dengan skill tinggi pilih mapping kering. Fitur ini juga diakui jadi salah satu keunggulan GasGas 300E, CDI dengan dual mapping. Atau kalau mau lebih smooth, GasGas Indonesia juga memasarkan GasGas 250E, dengan kapasitas ruang bakar lebih kecil, pasti tenaganya sedikit kalem.
GasGas 300E juga dilengkapi dengan lampu depan-belakang, sein dan speedometer digital. "Kami menjualnya lengkap dengan form A. Jadi kalau mau diurus surat-suratnya, bisa dipakai di jalan raya," yakin Arnaud yang kini sudah punya dealer di Jakarta, Bandung dan Yogyakarta ini. (motorplus-online.com)
Riding gear: Alpinestars-ProRiders 021-57931965
KOMENTAR