Meski tidak bisa maksimal karena hujan mengguyur lintasan, tapi impresi perdana bersama Xeon RC cukup berkesan. Beberapa perubahan yang dilakukan oleh PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) bisa langsung dirasakan. Simak terus ya..!
Desain
Secara desain, penyegaran paling mencolok ternyata hanya terdapat di bagian depan. Cover headlamp berubah total. Lampu utama lebih lebar, lampu senja yang tadinya di setang kini pindah ke sayap bagian samping. Meski begitu tampangnya cukup sporty dan tampil sporty dengan pilihan warna-warna ngejrenk.
Desain yang baru lainnya, bisa dilihat pada desain knalpot anyar yang terinspirasi dari bentuk knalpot Yamaha T-Max. Strip sewarna bodi juga bisa ditemukan di bibir pelek. "Itu bukan stiker loh, tapi sudah dicat jadi lebih awet," terang M Abidin, GM Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Sokbraker belakang motor yang dijual Rp 15,1 juta on the road Jakarta ini juga lebih mencolok mata, bagian ulirnya di cat merah. Kesan sporty sengaja disasar. Meski standar enggak kalah keren dengan sokbraker variasi yang banyak beredar.
Smart stand switch, mengingatkan jika standar samping belum dilipat cara dengan membuat mesin tidak bisa hidup, sama seperti yang digunakan matik Honda. Bedanya ketika mesin hidup lalu standar samping dibuka, bukan cuma mesin mati tapi ada lampu indikator yang berkedip memberitahukan kalau posisi standar samping terbuka.
Sedang fitur yang lain yang ada di Xeon lama tetap dipertahankan seperti kunci kontak dengan pengaman bermagnet, juga bagasi luas yang bisa memuat helm half face.
Untuk teknologi, paling mencolok adalah aplikasi sistem injeksi bahan bakar YMJET-FI. Pasti sudah tahu kan cara kerjanya.. Injeksi ini memiliki dua katup kupu-kupu di throttle body-nya. Ketika putaran rendah hanya satu katup yang terbuka, di putaran tengah ke atas keduanya akan terbuka dan mensuplai udara lebih banyak.
Dengan aplikasi injeksi baru ini, juga beberapa penyempurnaan di mesin seperti penggunaan roller rocker arm dan sistem kelistrikan tipe AC/DC Open Circuit, tenaganya diklaim meningkat 8 persen.
Tenaganya kini ada di 8,4 kW atau sekitar 11,4 PS pada 9.000 rpm. Tapi bahan bakarnya lebih hemat hingga 20 persen. Wow..!
Dibawa berkendara, karakter lincah dan ringan sangat terasa. Maklum bobot motor ini tergolong lebih ringan dan ramping dibandingkan kompetitornya. Dipakai melewati cone slalom, motor ini tidak meninggalkan karakter Xeon lama, tetap gesit melaju.
Ketika melintas jalanan rusak di sekitar parkiran Sirkuit Karting Sentul yang berbatu, terasa sekali redaman sokbraker depannya lebih lembut. Nyaman dan rebound-nya pas, tapi sayang ketika masuk ke sirkuit, hujan kembali turun. Aspal yang licin memaksa kami melaju pelan saja.
Meski begitu, tetap saja terasa kalau wheel base yang lebih panjang 3 mm, mampu memberikan sedikit tambahan stabilitas buat motor motor ini. Ketika menikung parabolik jadi lebih mantap.
Tapi sayang, aspal licin membuat selongsong gas yang kini mengadopsi tipe pull to pull dengan dua kabel harus segera ditutup, jangan sampai nyungsep saat masuk tikungan karena terlalu cepat. Hemmm.. Jadi enggak sabar untuk mengujinya di lintasan kering, sekaligus mengetahui konsumsi bahan bakarnya. Tunggu sesi test ride-nya ya..!!! (motorplus-online.com)
KOMENTAR