"YMJET-FI ini memiliki mekanisme dua saluran udara yang berbeda. Makanya, di throttle body-nya terdapat dua throttel valve atau dua katup kupu-kupu," buka Bayu Astyawanto, dari Technical Service PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Ketika idle atau gas ditutup, dan pada putaran rendah maka hanya katup pertama yang terbuka. Katup pertama ini menyalurkan udara lewat saluran udara tambahan di luar intake manifold. Udara ini langsung dihantarkan ke dekat injektor. Fungsinya untuk menciptakan atomisasi gas bahan bakar yang lebih halus.
Baru ketika membutuhkan tenaga lebih dan putaran gas dibuka makin dalam, maka katup kedua di throttle terbuka lebar. Udara akan masuk seperti biasa lewat lubang di throtle body.
"Tapi bedanya dengan Mio J, diameter lubang throttle body pada Xeon RC jauh lebih besar, yaitu 28 mm," jelasnya. Ukuran ini sama saja seperti throttle body yang diaplikasi pada Yamaha V-Ixion. Tentunya suplai udara di putaran atas jadi lebih besar.
"Kalau di Mio J ada Engine Temperatur Sensor, di motor ini diganti dengan Coolant Temperature Sensor karena sudah menggunakan radiator. Sensor ini menyatu dengan thermostat," terang Bayu ketika ditemui di sela sesi test ride Yamaha Xeon RC di Sirkuit Karting Sentul, Bogor.
Untuk mengatur idle atau langsam, motor ini sudah dilengkapi dengan Idle Speed Solenoid (ISC) untuk mengaturnya secara otomatis. Sedang Electronic Control Unit alias ECU-nya sama seperti New V-Ixion yang dilengkapi dengan 33 pin.
"Berkat aplikasi injeksi bahan bakar ini, konsumsi bahan bakar Yamaha Xeon RC jadi lebih hemat hingga 20 persen bila dibandingkan dengan versi karburatornya," tutup Bayu. (motorplus-online.com)
KOMENTAR