Malah karena pingin bore up abis, atasan engine diganti pakai Yamaha Jupiter MX dan dikembalikan ke sistem konvesional atau karburator. Waduh, itu mah kemunduran donk bro. Betul enggak?
Tapi, remote dijual secara terpisah dengan I-max-J, lho. Soal harga, I-max-J ini dibanderol Rp 850 ribu dan remote Rp 500 ribu. Agar performa peningkatan power saat memaksimalkan Yamaha V-ixion, coba dilakukan pengetesan. ÔÇ£Pemasangan I-max-J tinggal bolt on jadi enggak repot,ÔÇØ jelas Tomy.
Pengetesan awal tentu menggunakan V-ixion yang masih standar tulen. Permulaan V-ixion standar, dirunning diatas mesin dynotest Dinojet 250i. Power maksimal didapat di 12,44 dk/ 8.100 rpm dan torsi maksimal 8,53 ft.lbs/ 7.100 rpm. Putaran engine hanya sampai 10.000 rpm, serta grafik air flow ratio (AFR) enggak beraturan.
Jadi, karena V-ixion-nya standar, tinggal bolt on. Wooow..., setelah berlari di atas dynotest. Hasilnya sangat signifikan soal peningkatan power, torsi dan keseimbangan AFR pun terjadi.
Power maksimum mencuat jadi 13,62 dk/ 8.900 rpm dan torsi maksimum bermain di 8,96 ft.lbs. Selain peningkatan performa, grafik AFR terlihat seimbang dengan alur di sekitar 1 : 13,5.
Itu artinya, terjadi peningkatan tenaga sekitar 1,8 dk. Sedang buat torsi, peningkatannya sentuh 0,43 ft.lbs. Dengan peningkatan ini, pastinya sebanding dong dengan harga Rp 850 ribu yang ditawarkan. Mesti bilang wow lagi nih!
Buat pembesut V-ixion, harus juga bilang wow ya. Tapi, enggak perlu harus koprol! (motorplus-online.com)
KOMENTAR