Dalam pembuatan engine, Tomo percayakan ke Rahadian Setiadi. Pria yang tinggal di Madiun, Jawa Timur ini meracik Jupiter Z hingga sentuh kompresi mesin di 13,4 : 1. ÔÇ£Sengaja tidak terlalu tinggi. Biar atasnya juga lebih jalan,ÔÇØ sebut Mr. K-Cil, sapaan Rahadian.
Lengkapnya, kita lihat racikan mesin langsung. Dari piston, tunner yang memang bertubuh kecil ini, mempercayakan seher Daytona diameter 55,25 mm buat menggebuk kompresi di ruang bakar.
Biar kompresi sedikit lebih tinggi, jenong piston dimainkan sekitar 3,5 mm dari permukaan pinggir bibir piston itu sendiri. Sayang, Mr. K-Cil tak sempat mengukur tinggi keseluruhan bibir piston dari lubang teratas lubang pen piston.
Buat klep isap, lift dibikin jadi 9,1 mm. Sedang lift klep buang, dipatok di 9,2 mm. Mr. K-Cil sengaja bikin angkatan klep buang lebih tinggi, agar putaran atas lebih jalan. ÔÇ£Pernah coba dibikin lift-nya sama, tapi ternyata justru enak seperti sekarang ini. Top speed makin bertambah,ÔÇØ beber tunner 25 tahun itu.
Permainan klep gambot ini, juga ditemani durasi buka-tutup klep yang disesuaikan kebutuhan. Buat klep isap dan buang, durasi kem sama. Yaitu, bermain di 272??. Sedangkan LSA (Lobe Separation Angle) kem sentuh angka 103??.
Jika dilihat dari angka LSA yang diterapkan untuk bagian kem ini, memang seting yang diusung Mr. K-Cil ini bermain di putaran atas. Jadi, tak percuma kalau dari seting klep juga disesuaikan konsep putaran mesin.
Apalagi, seting perbandingan gigi transmisi juga ikut diubah agar makin teriak di putaran tinggi. Buat gigi I, pakai kombinasi 14/35 mata. Gigi II, diisi kombinasi 18/31 mata. Gigi III, tetap mempercayakan kombinasi rasio standar. Gigi IV, dibikin lebih tajam lewat kombinasi 23/26 mata.
Hasilnya, tajam! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Camel 45/70-17
Ban belakang : Eat My Dust 60/80-17
Karburator : Keihin PWK 28 Sudco
CDI : Rextor Pro Drag
Knalpot : AHM
KOMENTAR