Cara kerjanya, ambil contoh di skubek Yamaha. Ketika kontak ON, buat motor yang belum aplikasi part ini, maka listrik akan mengalir ke ECU/ ECM dan relay starter. Tapi, di motor yang sudah aplikasi, maka ada tambahan relay starter. ÔÇ£Arus akan masuk lagi ke relay kedua yang terkoneksi dengan switch standar dan ECU.
Ketika standar terpasang, maka arus akan terputus. Dan arus dari relay akan mengalir ke ECU untuk memberikan informasi kalau standar terapasang,ÔÇØ ujar Slamet, Instruktur Yamaha Engineering School (YES) dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
Akibatnya, ECU akan memutus listrik dan injeksi ke ruang bakar. Standar menyangga juga bisa dipantau melalui lampu indikator (Mal-Function Indicator Lamp) di panel spidometer melalui kedipan.
"Ketika motor sentuh kemiringan 65??, maka sensor akan berikan informasi berupa sinyal elektrik ke ECU untuk mematikan kinerja fuel pump, injektor dan ignition coil,ÔÇØ sebut Edhi.
Dalam part sensor ini, terdapat IC, latch-up circuit dan pendulum. Ketika pendulum menutupi IC dan latch-up circuit, maka sensor akan mengirim sinyal ke ECU/ ECM buat memutus kinerja part diatas tadi.
4. REM PARKIR
Tentunya, fitur ini bermanfaat lebih ketika pengendara skubek berada di jalan posisi menanjak. Baik itu ketika berada di traffic light atau ketika parkir. Tak seperti motor yang aplikasi gigi transmisi, maka ketika parkir, motor tak bisa dimasukan gigi agar roda mengunci.
Maka itu, pabrikan melengkapi dengan fitur ini. Sehingga, motor tetap aman diparkir di kondisi jalan menanjak. Cara kerjanya, setelah tuas rem belakang ditarik, ada yang model tombol ditekan ke bawah atau pakai tuas tambahan.
5. JALU SETANG
Selain berfungsi buat meredam getaran berlebih di setang, jalu juga bisa berfungsi sebagai penahan motor ketika jatuh. Terutama di sisi bagian grip gas. Sehingga, grip gas tak langsung menekan aspal ketika terjatuh. Biasanya, jalu ini juga kerap diaplikasi oleh motor yang tak mengaplikasi bank angle/lean angle sensor. (motorplus-online.com)
KOMENTAR