Alasan Pilih Komponen Palsu, Karena Harga Murah

Motorplus - Selasa, 26 Februari 2013 | 14:51 WIB

Kebutuhan suku cadang paling penting bagi kelangsungan umur sebuah kendaraan, namun apakah konsumen sadar akan kualitas sebuah komponen terlebih membeli suku cadang yang tidak asli alias palsu?

Seperti yang diungkap Widyaretna Buenastusi, Presiden Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) memberikan beberapa data berdasarakan survei Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM-FEUI) di Jabotabek tahun 2011.

Hasil survei dari 500 responden memperlihatkan beberapa alasan konsumen masih memilih produk palsu. ÔÇ£Alasan pertama harga jauh lebih murah, pendapatan belum cukup untuk membeli produk asli, dan kualitas tidak berbeda jauh dengan produk asli,ÔÇØ jelas Widya saat seminar Inttelectual Property Right di City Grand Ballroom, Grand Mercure, Jakarta (25/2).

Beberapa pemikiran tersebut di atas jelas salah kata Widya. Selain sisi kerugian ada di pihak produsen, ada juga hak konsumen juga yang diabaikan. Mendapatkan komponen asli yang berkualitas adalah hak konsumen.

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, komponen palsu sangat berpotensi menyebabkan kecelakaan. Misalnya kualitas rem yang buruk akibat kampas rem palsu, tentunya bisa menyebabkan kecelakaan.

ÔÇ£Sayangnya konsumen cenderung takut dan tidak melaporkan jika mereka dirugikan jika mendapatkan barang palsu,ÔÇØ urainya. Untuk itu Widya menekankan sebaiknya pembelian komponen dilakukan di toko resmi.

ÔÇ£Meski konsumen belum bisa memperoleh jaminan mendapatkan produk asli dari toko yang resmi, tapi ketika terjadi masalah bisa langsung komplain ke toko tersebut dengan hak dilindungi Undang-Undang konsumen,ÔÇØ jelasnya. (motorplus-online.com)


Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular