ÔÇ£Jika sampai lebih, kemungkinan akan terjadi karat akibat kadar oksidasi yang tinggi antara besi di dalam aki dengan cairan aki yang mengandung H2SO4 yang mengandung asam. Ini bisa bikin aki tak awet,ÔÇØ cuap Suhendi, juragan bengkel Perjuangan Motor (PJM) di Jl. Perjuangan No. 70, Cirebon, Jawa Barat.
Faktor lain, bisa disebabkan kekurangan air aki. Jika isi air aki berkurang selama digunakan, itu masih dianggap wajar dan normal. Karena adanya penguapan akibat proses pengisian berlangsung. Yang pasti kita harus teliti dengan melakukan pengecekkan minimal satu bulan sekali, untuk mengukur batas maksimal. Jangan sampai dibawah garis lower.
Faktor ketiga, sobat kudu teliti dengan lubang ventilasi di bagian sisi atas aki. Di aki basah, lubang ventilasi ini berfungsi untuk sirkulasi dan saluran pembuangan. Karena arus listrik yang dihasilkan aki akan menyebabkan panas. Maka itu, jangan sampai lubang ini tersumbat atau posisi selangnya terjepit.
ÔÇ£Akibatnya bisa fatal jika tersumbat. Karena arus yang terlalu kuat tanpa udara, aki bisa sampai meledak,ÔÇØ jelas Hendi, sapaan akrabnya yang hobi adventure ini.
Yang keempat, jangan sampai terdapat banyak kerak pada bagian terminal aki. Karena akan sulit dan menghambat jika dibuka. Jadi harus segera dibersihkan. Caranya, juga mudah kok. Cukup disiram dengan air panas agar kerak cepat luntur dan baut dengan mudah bisa dibuka.
Jangan lupa olesi kedua baut dengan gemuk yang bersifat seperti gel dan anti karat. Sehingga baut akan mudah dibuka nantinya. (motorplus-online.com)
KOMENTAR