ÔÇ£Setingan segitu bisa bikin motor menjadi soft karena tenaga motor yang besar,ÔÇØ kata pembalap asal Magelang, Jawa Tengah itu sembari bilang pakai membran V-Force 2.
Bagian pengapian, diseting ulang. Magnet dipilih punya Yamaha YZ125 yang merupakan komponen special engine. Sedangkan CDI, masih mengandalkan aslinya. ÔÇ£CDI dimodif sendiri, limiternya dibikin lebih jauh. Jika aslinya pada rpm 11.000 sudah kena limiter, kini jadi 13.500 rpm,ÔÇØ beber Eva Agus Prasteyo sang mekanik.
Lalu, gigi II, pakai 16/28 mata dari ukuran aslinya yang 14/29. ÔÇ£Sedangkan rasio gigi selanjutnya, masih mengandalkan ukuran standar,ÔÇØ sebut sang mekanik.
Motor semakin ÔÇÿngacirÔÇÖ dengan kompresi yang dibikin tinggi, hasil olahan piston merek Wiseco yang punya diameter 62 mm. Piston ini, dipadu dengan langkah 59,5 mm. ÔÇ£Itu setelah stroke dibikin naik 2,5 mm,ÔÇØ jelas Eva.
Dengan ubahan seperti itu tentu banyak yang harus disesuaikan. Seperti lubang buangnya yang disesuaikan dengan cara ditinggikan posisinya sebanyak 3,5 mm. Tapi, agar pistonnya tidak mentok, maka diakali dengan membuat nat 0,4 mm pada bagian head silinder.
Tapi, dengan ubahan motor seperti ini, Bowo nampaknya kurang puas. Karena doi hanya bisa finish diurutan dua. ÔÇ£Sayang banget, gara-garanya karena pada saat sebelum race hujan. Sepatu saya jadi licin, akibatnya saya kepeleset terus waktu mau pindahkan gigi dari empat ke lima,ÔÇØ tutup Bowo.
Yoo sing sabar. Next event digazz lagi ya! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Corsa 50/90-17
Ban belakang : Eat My Dust 70/80-17
Knalpot : VRY
Karburator : PWM
KOMENTAR