Sehingga, menimbulkan luka di ban dalam. Biker Tangerang ini tak lantas percaya, dia kasih tanda garis lurus dari bibir pelek sampai ban luar dengan Tipp-Ex. Ternyata benar. Setelah motor dipakai beberapa hari, garis di ban luar bergeser dari bibir pelek. Lho kok bisa?
Pertama, ukuran pelek dan ban tidak sesuai. Saat ini, banyak bikers mengganti ban dengan ukuran yang lebih lebar dari standar tanpa dibarengi dengan ubahan pelek. Misal, pelek berukuran 3 inci tetapi mengaplikasi ban untuk prlrk 3,5 inci. Ini membuat bid ban tak duduk sempurna di bibir pelek. Bahasa gaulnya, bid ngangkang. Itulah penyebab ban bergeser.
Kondisi ini tidak hanya terjadi pada ban luar non-tubeless. Bisa juga menimpa ban tubeless yang tiba-tiba kehabisan angin. Makin konyol lagi, kalau ban tubeless tetapi pelek yang dipakai pelek non-tubeless.
Berikutnya, arah rotasi ban. Ban tak hanya mempunyai alur di bagian luar. Tapi, juga di bagian dalam. Namanya inner liner. Inner liner desainnya disesuaikan dengan arah rotasi. Bila arah rotasi terbalik, maka inner ini berpotensi merusak lapisan ban dalam.
Yang ketiga, tekanan angin. Tekanan angin kudu pas sesuai rekomendasi pabrikan ban. Bila tekanan angin berkurang, akan mengurangi kekuatan sidewall. Karena sidewall lemah, maka bibir ban pun tak lagi menempal sempurna dengan bibir pelek. Akibatnya, pelek pun bisa bergeser. Resiko paling parah, ban dalam dan luar jadi cepat aus.
Selain tiga faktor tersebut, ada satu lagi. Tapi, ini hanya terjadi di dunia balap. Yaitu, disebabkan oleh pengereman yang ekstrim. ÔÇ£Ini kasuistik saja. Itupun pergeseran ban luarnya nggak terlalu banyak, hanya sedikit. Untuk motor harian, 3 faktor tadi yang sangat menentukan,ÔÇØ ujar pria yang kerap menulis status konyol di smart phone-nya ini. (motorplus-online.com)
KOMENTAR