Tentu saja, pengalaman ini bisa menimpa pengendara lain. Untungnya yang menyelinap itu hanya kecoa. Bayangkan kalau yang masuk serangga lain yang bisa menyengat, dan saat itu brother dalam keadaan berkendara. Pasti akan membahayakan.
ÔÇ£Jaket dan helm yang dipakai langsung berhubungan dengan kulit, menempel. Sebaiknya dipakai dalam kondisi kering dan bersih. Selain supaya tidak ada bakteri yang berkembang biak di bagian dala, juga meminimalkan bintang masuk ke dalam,ÔÇØ ujarnya.
Bahkan beberapa produsen seperti helm membuat cover atau pembungkus helm. Pembungkus ini berguna untuk melindungi helm dari kotoran debu atau serangga yang masuk ke dalam helm.
ÔÇ£Sarung helm ini menggunakan tali yang bisa menutup celah. Sehingga helm aman dari binatang yang masuk ke dalam,ÔÇØ kata Johannes Cokrodiharjo, Marketing Direktur Dana Persadaraya Motor Industri, produsen helm NHK.
Untuk jaket memang agak sulit menghindari masuknya binatang. Reza Sofyan dari Mimaki Racing, pembuat apparel menyarankan memberikan pewangi tambahan atau kapur barus yang terbungkus untuk mencegah binatang masuk.
ÔÇ£Yang juga harus diperhatikan saat mau berangkat, jaket harus dikibas nya untuk memastikan tidak ada binatang. Apalagi untuk jaket yang sudah beberapa hari tidak dipakai. (motorplus-online.com)
KOMENTAR