ÔÇ£DiASil cylinder memiliki dynamic lubrication. Sebenarnya, teknologi ini sudah diaplikasi di mobil-mobil mewah. Misalnya, Lexus,ÔÇØ ungkap M. Abidin, GM Service & Motorsport PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).
DiASil (Die casting Aluminium Silicon) merupakan linner paduan dari aluminium dengan silikon. Lewat part ini, silikon akan menjaga clearance antara piston dengan linner agar tetap sama. Baik itu dalam suhu mesin dingin dan panas.
ÔÇ£Silicon akan bergerak maju untuk pertahankan clearance. Sehingga, piston clearance tetap stabil,ÔÇØ tambah Abidin.
Keuntungan lain, juga soal bobot. Jika dibandingkan dimensi sama, maka bobot linner DiASil bisa 35 persen lebih ringan.
Selain itu, juga sesuai bahan. Maksudnya, aluminium mampu melepas panas lebih cepat. So, pelepasan panas yang terjadi sekitar 280% lebih cepat ketimbang linner logam. Karena tak seperti silinder blok biasa, linner DiASil memiliki kesatuan dengan blok.
Lanjut ke nikasil. Dari Wikipedia dibilang, Nikasil singkatan dari nikel Silicon Carbide. Adalah keramik sangat keras (jauh lebih keras dari baja) yang dapat larut dalam nikel. Dapat dilapisi ke lubang silinder aluminium.
Kerap dipakai di mobil-mobil mewah. Bahkan, diaplikasi di mesin-mesin piston diameter besar. Layaknya, mobil F1.
Nikasil juga memiliki campuran silikon untuk membuat friksi dan clearance piston tetap terjaga. ÔÇ£Maka itu, paduan silinder blok yang digunakan juga mengusung bahan aluminium,ÔÇØ jelas Jessy ÔÇÿCoqÔÇÖ Siswanto dari Kawahara Racing.
Ceramic! Ada juga linner yang mengaplikasi coating ceramic. Gaya friksi yang diberikan lebih minim. Dengan friksi minim, maka biasanya blok silinder ini bisa dijejali piston forging. ÔÇ£Biar lebih maksimal performa kerjanya. Karena kedua bahan sudah bagus,ÔÇØ timpal Benny Rachmawan, Research & Development Mitra2000 produsen part TDR. (motorplus-online.com)
KOMENTAR