Hal itu dilakukan karena menurutnya, Sirkuit Sentul tak terlalu mulus. Ketika dipacu di kecepatan tinggi, trek terasa bumpy. Akibatnya, handling selalu goyang. ÔÇ£Terutama di tikungan pertama atau R1, agak teruk,ÔÇØ jelas Norizman.
Kali ini, tim Harian Metro Y-TEQ SCK Honda Racing (HMYTSHR) mengandalkan suspensi belakang dari Ohlins. Maka itu, sejak latihan hari jumat, ia fokus mencari seting rebound dan kompresi yang tepat buat suspensi belakang.
Selain dari penggantian spring alias per, seting rebound dan kompresi juga dilakukan dari putaran adjuster dibagian atas tabung. Sedang kompresi, di bagian bawah. ÔÇ£Sayangnya untuk seting ini, saya serahkan ke orang Ohlins. Jadi, mereka yang tahu berapa putaran atau klik-nyaÔÇØ timpal Norizman.
Tak cukup suspensi belakang, suspensi depan juga diseting dari Ohlins. Tetap mengaplikasi tabung sok standar, tetapi spring diganti dari Ohlins juga. ÔÇ£Dari seting ini, motor lebih diam ketika dipacu di R1 meskipun saya tak kendurkan grip gas,ÔÇØ tambah pemilik nomor start 19 itu.
Seting suspensi beres, engine pun tak banyak diseting. Itu karena Chii Keong sudah percaya dengan keampuhan mesin yang mengaplikasi rasio kompresi mesin 12,5 : 1 ini. ÔÇ£Piston pakai FIM Piston diameter 51,25 mm. Pinggit piston dibuat turun dari bibir silinder blok sekitar 0,8 mm,ÔÇØ tutupnya. Selamat Pak Cik. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan : Battlax BT 90 90/80-17
Ban belakang : Battlax BT39SS 100/70-17
Karburator : Uma Racing
CDI: BRT-Bintang Racing Team
Kanlpot: CJ Ipoh
KOMENTAR