Desain
Secara kasat mata perbedaan desain dengan Vega ZR bisa dilihat dari detail-detail yang lebih menarik, seperti lampu sein, bodi samping hingga sayap dan kombinasi warnanya! Apalagi unit test yang kami coba ini, lebih sporty dengan paduan warna biru dan putih.
Coba tengok panel indikatornya, sangat informatif dengan dua bulatan besar. Yang kiri speedometer, yang kanan adalah indikator bensin dan lampu petunjuk posisi gigi. Di bawahnya ada engine check dan indikator lampu sein juga lampu jauh. Ukuran angka-angkanya yang besar, membuat mata lebih mudah memandang.
Sebelum kunci kontak diputar, pahami dulu rumah kuncinya. Ternyata sudah menggunakan pengaman bermagnet, tapi untuk membuka jok musti dengan mencabut kunci terlebih dahulu. Posisi kunci jok ada di bawah lampu belakang, masih kaya Vega ZR.
Putar kunci, tombol start ditekan, raungan mesin cukup halus terdengar. Masuk gigi satu, injakan perseneling cukup ringan dan smooth. Mulai melaju dengan bukaan gas dan diiringi kenaikan gigi secara bertahap. Akselerasinya cukup responsif. Ya, karakter mesin over stroke enggak bisa dibohongi, torsinya cocok buat perkotaan, daerah jalur pegunungan atau untuk membawa bobot yang berat
Untuk suspensi tetap nyaman, meski melewati beberapa kondisi jalan yang kurang baik. Oh iya, saat test berboncengan, jok juga tidak terasa sempit. Pihak Yamaha Indonesia mengaku kalau jok motor ini sedikit lebih panjang jadi 774mm, kapasitas bagasi juga lebih lapang dengan kapasitas daya tampung 9,2 liter.
Belum cukup puas sih untuk mengeksplore motor yang dijual Rp 13,3 jutaan ini! Jadi tunggu ulasan sesi test ride berikutnya! (motorplus-online.com)
KOMENTAR