Honda New Blade, Seting Rolling Speed

Motorplus - Rabu, 19 Juni 2013 | 17:00 WIB


Motoprix region 2 seri IV di Sirkuit Karting Sentul, Jawa Barat dua minggu lalu, sebenarnya bisa menjadi ajang bagi Willy Hammer untuk unjuk gigi. Maksudnya, bukan pemer giginya yang putih itu. Tapi, kesempatan buat naik podium bro!

Soalnya karakter pembalap asal Pinrang, Sulawesi Selatan ini berbanding lurus dengan karakter sirkuit yang menawarkan tikungan-tikungan rolling speed. Makanya, joki yang membela Honda Rinjani MPM NHK Kawahara ini pun sempat tembus di angka 58 detik buat tiap putaran.

Berdasarkan dua karakter tadi, Mitayantho yang jadi juru korek memutar otak. Otak diputar agar pacuan yang digeber Willy di kelas Bebek 4-tak 110 cc Tune up open (MP2), mampu melesat kencang.


Menurutnya, Honda Blade paling pas seting rasio kompresi mesin 13,5 : 1. Masih andalkan bensol untuk menyesuaikan dengan kompresi itu agar putaran bawah tak mandek. ÔÇ£Jadi, bukan cuma putaran atas aja yang dikejar. Kompresi itu dikombinasi piston diameter 51,2 mm,ÔÇØ timpal Mitayantho.

Permainan durasi kem juga diperhatikan. Dengan bermain pada durasi yang dibikin 280 derajat, tinggi angkatan klep dibuat jadi 9,5 mm. ÔÇ£Sengaja saya bikin durasinya agak lama dan lift klep tinggi, pasokan bahan bakar di putaran atasnya sesuai kebutuhan,ÔÇØ bilang bro yang punya ÔÇÿnama panggungÔÇÖ Anto ini.

Sedangkan semburan Bensol diatur karburator Mikuni Sudco 24. Setingan pilot jet dibikin 35 dan main jet yang bermain diangka 160. Wah, deres juga ya.

Mememani engine yang ingin terus berlari, perbandingan gigi rasio ikut disesuaikan. Gigi I  diseting 13/31 mata dari perbandingan aslinya yang 13/34 mata. Gigi II, pakai 18/27 mata (aslinya 18/28). Gigi III bermain di 21/25 mata dari yang tadinya 22/25 mata. Sedangkan di gigi IV perbandingannya 23/23 dari 23/22 mata.

ÔÇ£Setingan ini bikin lebih merata untuk bisa mengimbangi power motor yang ngacir pada putaran atasnya,ÔÇØ sebut mekanik ramah ini.

Tetapi, seting engine saja belum cukup buat taklukkan trek Sentul Karting yang tak sepenuhnya mulus. Maka itu, sok belakang Ohlins, setingan rebound dibikin lambat.

ÔÇ£Setingan ini berbeda dengan seri sebelumnya. Dengan reboundnya yang dibikin lebih lambat, menikung di kecepatan tinggi lebih stabil,ÔÇØ kata Anto.

Seting sudah maksimal, tetapi sayang. Lap ke-15, Willy harus rela ÔÇÿmencicipiÔÇÖ gravel. ÔÇ£Sayang banget, padahal sudah ada di posisi ke-2 dan yakin bisa fight sampai finish, apesnya saya jatuh,ÔÇØ tutup Willy sambil mengusap keringatnya.

Yoo sing sabar.. (motorplus-online.com)


DATA MODIFIKASI
Ban depan : FDR Sport MP 27 90/80-17
CDI  : Rextor
Per klep : Actic

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular