Untuk ukuran komunitas motor tentu ini langkah serius karena jelas butuh modal lebih untuk ÔÇÿmenutupÔÇÖ Sentul sebagai pusat kegiatan mereka plus menyiapkan materi acara yang dirasa pas.
ÔÇ£Kita sadar betul kalau naik moge itu memancing adrenalin lebih, bawaannya mau ngebut mulu, dengan disalurkan di tempat benar seperti Sentul, setidaknya di jalanan sudah tidak terlalu pecicilan lagi,ÔÇØ kata Ronny Kurniawan, ketua YRS.
Setelah briefing singkat maka peserta diajak memutari sirkuit Sentul dalam beberapa grup, ini bukan untuk cari best time tapi lebih merasakan bagaimana kontrol ke motor, mesin dan handling karena memang berbeda model moge maka beda pula cara bawanya.
Tidak hanya soal motor, urusan safety gear sudah menjadi standar untuk memakai helm full-face lalu jaket dan celana serta protector, bahkan banyak pula yang sudah memakai racing suit bermerek seperti lazimnya pembalap.
Setelah evaluasi singkat, maka dibikin simulasi balap yang dibagi berdasarkan jenis motor dari kategori naked bike, supersport 600 cc dan superbike 1000 cc ke atas. Ini jadi saat mantap untuk menjajal berbagai teori yang didapat sebelumnya, terutama saat masuk tikungan ke 3-4, S kecil, S besar dan tikungan terakhir Sentul yang terbilang tricky.
Bukan soal siapa lebih kencang atau menang kalah tapi pengalaman untuk merasakan langsung aspal sirkuit Sentul jadi bekal penting buat anggota YRS untuk kontrol emosi di jalanan. Salut!. (motorplus-online.com)
KOMENTAR