"Tentunya karena perubahan segmentasi pasar. Dari bebek yang awalnya 90 persen hingga tahun ini tinggal 23 persen, sedangkan matik terus meningkat jadi 64 persen," buka Herry Budijanto Dragono, Chief Marketing Officer PT TVS MCI.
"Hal ini membuat kami harus merubah strategi kami. Mau tidak mau harus masuk ke segmen matik. Tidak ada kata terlambat," sambungnya.
TVS akhirnya masuk ke segmen ini dengan TVS Dazz. Motor bermesin 110cc ini memiliki beberapa fitur unggulan yang membuatnya percaya diri untuk bersaing di tengah panasnya pasar motor matik di Indonesia.
Yang paling unik, tentu saja adanya fitur charger handphone yang terletak di bawah setang kiri dekat kunci kontak. Lainnya, adalah fitur parking brake lock atau pengunci rem. Tangki bahan bakar juga paling besar yaitu 5,3 liter.
Segmen yang dituju adalah mereka yang tinggal di pinggiran kota dan membutuhkan sepeda motor yang tangguh dan irit tapi dengan harga jual terjangkau. TVS Dazz dijual cuma Rp 9,99 juta on the road Jakarta.
"Untuk target, kami hanya bercita-cita cukup 1 persen dari total pasar matik, target ini harapannya tidak membuat pabrikan raksasa marah," canda pria ramah ini.
"Hanya sekitar 1.500 unit perbulan. Dengan target luar Jawa seperti Lampung dan Kalimantan barat," yakinnya. (motorplus-online.com)
KOMENTAR