Lain ladang lain belalang. Lain pembersih, lain pula gunanya. Sayangnya, masih banyak biker yang tidak sadar. Padahal, akibatnya bisa fatal. Terhadap part yang kita bersihkan, atau bahkan kepada kita.
Benar bro. Saat ini makin banyak bermunculan produk-produk perawatan buat motor. Mulai pembersih rantai, pengkilap cat, mesin, sampai permbersih ban dan pelapis jok. Nah, setiap produk ini mempunyai spesifikasi khusus yang kudu kita pahami kegunaannya. Karena, bila tertukar bisa runyam.
Misalnya; engine cleaner, engine degreaser dan engine flush. "Ya, samasama buat mesin. Tapi, kegunaannya sangat bertolak belakang. Engine cleaner cairan berbahan solvent yang diformulasikan khusus untuk membersihkan ruang bakar mesin. Caranya, disemprotkan ke injektor atau karburator,” tegas Antoni Setiadi, pakar kimia dari Tangerang. Cairan ini akan melarutkan kandungan kerak dankarbon akibat sisa pembakaran.
Engine degreaser sebaliknya. Cairan untuk bersihkan kotoran di luar mesin. Kotoran ini biasanya timbul dari oli dan bercampur debu. Lama-lama debu semakin lengket dan susah dibersihkan.
Sedangkan engine flush bekerja di dalam mesin. Berisi deterjen khusus yang mampu membersihkan kotoran di dalam mesin. Caranya, cukup dimasukkan ke mesin melalui lubang oli, lalu motor dihidupkan selama 15 menit. Setelah itu, cairan dibuang lewat pembuangan oli.
Begitupun dengan cairan pengilap yang mengandung silicon. Cairan ini dianggap sakti karena bisa mengilapkan apapun. Mulai bodi motor, cat, pelek, bahkan ban. Harganya pun murah. Bisa dibeli di toko kimia. Seliter cuma Rp 30-40 ribuan. Meski ‘sakti’ bukan berarti cairan ini tak ada pantangannya.
Silicon tak baik digunakan untuk mengilapkan jok motor. Bisa bikin jok motor jadi licin. Ketika sampeyan ngerem mendadak, pantat mudah meluncur ke depan. "Untuk membersihkan jok, sebaiknya memakai bahan yang berbahan dasar air. Sehingga warnanya tetap terjaga dan tak bikin licin," ujar Dana Iswanto, Brand Manajer MBtech. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR