Tes Knalpot SC Project, Dari MotoGP ke Massal

Motorplus - Senin, 26 Agustus 2013 | 23:59 WIB

Knalpot merek SC Project beken di MotoGP karena sponsori tim Ducati Pramac. Jadi, knalpotnya nempel di pacuan Ben Spies dan Andrea Iannone. Tapi, tersedia juga buat pacuan missal sepeti Ducati Street Fighter 848/1098, Kawasaki ER-6n, Z100 dan moge lain.

SC Project hadir di Indonesia lewat tangan One3 Motor Shop. “Buat Kawasaki New Ninja 250 atau Ninja Injeksi juga ready,” bilang Benny Saputra, owner One3 Moto Shop.

Tipe Oval ada dua pilihan bahan atau warna. SC Project bahan carbon dibanderol Rp 7,2 juta dan yang dari bahan titanium Rp 7,4 juta (termasuk dB killer.)

Bahan pipa knalpot terbuat dari stainless steel. “Di tekukan pipa menggunakan machining khusus, sehingga tekukan lebih sempurna tanpa bopeng. Juga las argon, lebih rata dan halus. Sehingga flow yangdihembuskan lebih lancar,” papar pria paseh berbahasa Jawa ini.

Tetapi, bagaimana dengan performanya? Biar sama-sama tahu, MOTOR Plus kudu uji knalpot SC Project Oval untuk Kawasaki New Ninja 250. Tentu, tesnya di atas mesin dyno agar peningkatan power dan torsi bisa terlihat.

Tes dilakukan di bengkel Aerospeed. Untuk perbandingan awal, Ninja dirunning beberapa kali agar power dan torsi didapat secara maksimal. Ninja standar, power terbaca 25,43 dk/11.100 rpm dan torsi 17,79 Nm/8.500 rpm.


Kemudian, knalpot SC Project full system dicangkokkan ke Ninja. Kembali dilarikan statis di atas dyno. Hasilnya, dengan ganti knalpot SC Project, power jadi 27,10 dk/11.500 rpm dan torsi 16,90 Nm/11.300 rpm.

“Power dan torsi ini masih belum bisa dianggap maksimal. Di motor injeksi bila sudah lakukan penggantian knalpot hukumnya wajib tuning, minimal aplikasi piggy back. Kalau di motor karbu kan minimal setel angin dan jeting,” wanti Benny panggilan akrab pria ini.

Dengan begitu, Ninja yang sudah tempuh aplikasi SC Project dikombinasi penggunaan piggy back. Kali ini, tuning mengaplikasi piggy back merek Dynojet Power Commender V. “Dengan aplikasi part ini pengapian dan bensin bisa mapping ulang lewat software,” jelasnya.

Setelah dituning, motor kembali dilarikan di atas dyno. Hasilnya, power masih melonjak naik jadi 30,05 dk/12.600 rpm dan torsi 18,71 Nm/10.900 rpm.
“Terlihatkan perbandingannya,” tutur pria yang stay di Jl. Raya Kelapa Puan AF 1, No. 24, Gading Serpong, Tangerang Banten dan bisa dicalling di HP 0813-1716-3312. (www.motorplus-online.com)

Torsi (Nm)
Rpm Standar SC Project Setting
5.000 12,25 15,31 16,35
6.000 16,33 16,36 17,40
7.000 16,25 16,36 17,26
8.000 16,89 16,55 17,64
9.000 16,91 15,33 17,04
10.000 16,51 14,43 16,41
11.000 13,97 16,92 18,46
12.000 13,97 15,69 17,59

Power(dk)
Rpm Standar SC Project Setting
5.000 10,72 10,76 11,49
6.000 13,32 13,81 14,66
7.000 15,33 16,10 16,96
8.000 19,33 18,61 19,83
9.000 21,36 19,49 21,55
10.000 23,74 20,26 23,04
11.000 25,39 26,13 28,52
12.000 23,56 26,44 29,65
 

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular