Karena terbuat dari bahan karet, v-belt alias sabuk penggerak puli juga rentan putus. Parahnya, kerusakan yang diakibatkan belt putus juga bisa berimbas pada kerusakan part lain dibagian CVT. Nah lho!
Umumnya, kerusakan akan merembet kebagian lain jika sabuk itu tidak terputus sempurna. Karet belt akan melilit ke as pulley yang bikin pulley ikut rusak.
“Apalagi kalau posisi melilitnya saat kecepatan tinggi. Tarikan belt yang kuat, bisa bikin as pulley bengkok, dan pulley juga rusak,” ucap Titut Winarto, Kepala Mekanik Wahana Motor Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Penyebab belt bisa putus atau terlilit sendiri cukup beragam. Faktor yang sering terjadi karena usia belt yang melebihi batas pemakaian. Yakni, 20.000 km. Biasanya karet akan getas, dan banyak retakan di sela gerigi belt yang membuatnya semakin mudah putus. Atau, belt pernah terendam air dan kering sehingga lama-kelamaan menyebabkan getas. Atau belt palsu.
Faktor lainnya as pulley berkarat dan keringnya laher pulley. Ini membuat gerakan pulley berat dan tidak lancar. Imbasnya kerja belt yang bertugas sebagai pemindah daya dari mesin ke roda akan semakin berat kerjanya, ini juga yang menyebabkan belt mudah putus. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR