Ada yang beda dari konsep memamerkan motor choppers di ajang berjuluk Art Of Chopper (11-23/9) di Living World, Alam Sutera, Tangerang Selatan. Biasanya digelar dalam bentuk contezt modifikasi.
“Bagi kami chopper sulit diperlombakan, mereka punya ciri khas sendiri. Punya keindahannya sendiri,” buka Ignaitius ‘Bingky’ Hendra dari Carburator Springs penyelenggara hajatan.
Tak cuma itu, pilihan di mal juga punya pertimbangan khusus. ”Di event biker, rider biasanya asyik sendiri, kangen-kangenan dan riding seputaran event. Event biker juga sangat singkat, paling lama dua hari,” ungkap Bingky.
Durasi pendek itu membuat orang nggak sempat menikmati keindahan motor chopper. Nah, di Art Of Chopper digelar seminggu, 11-23 September.
Mayoritas penikmat justru orang awam di dunia chopper. Mereka lebih respek, kadang betah berlama-lama di depan salah satu motor yang dipajang. “Karena ajangnya seminggu, mereka bisa bolak-balik ke mal ini.”
“Kami menyambut baik ajakan kerja sama pihak Carburators Springs. Mereka ingin share ke kalangan yang lebih luas ikhwal custom bike art,” tambah Rian Krisnadi selaku Deputy General Manager Living World.
Chopper lokal gak kalah keren
Pengunjung mal di Tangerang Selatan ini terbilang beruntung. Mereka mendapat kesempatan melihat langsung karya builder nasional dan juga tingkat dunia. Begitu juga dua chopper Exile Custom karya Russell Michell, satu karya Cory Ness, Roland Sands juga Sinya Kimura Dari Zero Engineering, hadir di sini.
Mereka bersaing pesona dengan karya anak negeri dari Bikers Station, Flash Rabbit, Stone Head, Chronic Kustom, komunitas Café Racer Indonesia juga para seniman graffiti dari Gardu House. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR