Wendy dan Adrian. Mewakili Indonesia Timur dan Timor Leste
Virus stuntride melekat kuat. Buktinya, sobat biker yang berasal dari Indonesia Timur juga ikut kena virus yang tidak mematikan ini. Justru, mereka malah menjadi lebih antusias untuk atraksi dengan besutannya.
“Semua berawal dari hobi dan rasa ingin bisa atraksi pakai motor. Akhirnya, teman-teman juga ikut tertarik bermain stuntride,” ungkap Wendy Wirawan yang berasal dari Merauke, Papua. Virus wheelie dan stopie juga burn out ini pun merambah ke empat temannya. Adrian Husen dari Timika, Papua. Lalu, Nato, Leo dan Delio dari Timor Leste.
“Sebenarnya, hal ini juga mengisi kesibukan lain kami selain kuliah di Jogja. Jadi ketika pulang ke kampung halaman, ada sesuatu hal baru yang bisa diberikan untuk teman-teman di sana,” tambah Wendy yang kuliah di STIMK Amikom, Jogja.
Sudah banyak style dipelajari. Termasuk akrobatik
Untuk bejalar stuntride, teman-teman dari Indonesia Timur ini tidak sendiri. Mereka dibantu oleh teman komunitas dari Jogja Extreme Riders (JXR). Terutama untuk teori.
Paham teori, mereka pun praktik langsung. “Sekarang, sudah dua tahun kami main stuntride,” tegas Wendy mewakili suara teman-temannya dan ikut gabung di komunitas JXR. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR