Semangat yang dimiliki pria bernama Catur Bambang ini patut diacungi jempol. Sadar akan kekurangan yang dimiliki, bukan membuatnya putus asa. Ide kreatif justru muncul dibenaknya, bahkan sekarang ia menjadi pewujud mimpi para kaum difabel untuk bisa melihat indahnya dunia.
Karena pengalaman tidak mengenakan yang dialami saat berpergian dengan angkutan umum. Catur memutuskan untuk memodifikasi sepeda motor agar bisa memenuhi segala aktivitasnya hariannya .
Pintu sespan bisa jadi tangga
“Awalnya susah buat naik angkutan umum. Karena angkot dan bus kota jarang yang mau angkut saya yang menggunakan kursi roda. Akhirnya saya mencoba memodifikasi sepeda motor untuk beraktivitas,” kata bapak 1 orang putera.
Setelah berhasil memodifikasi sepeda motor untuk dirinya sendiri, ternyata tanggapan positif dari para difabel lain datang. Banyak pesanan untuk membuat sepeda motor khusus ini yang datang. Akhirnya Catur memutuskan untuk menjadi modifikator sepeda motor khusus untuk para penderita difabel. Bahkan sekarang pemesannya lebih dari 100 orang yang datang setiap bulannya.
Ada pegangan tangan boncenger
Secara bentuk, ada dua gaya modifikasi sepeda motor yang ditawarkan Catur. Ada yang bertipe tiga roda dengan dua roda di belakang. Ada juga yang model tiga roda dengan roda di samping dengan tambahan sespan untuk boncengan yang menggunakan kursi roda.
Untuk anda yang berminat, pemilik nomor handphone 0813-1787-0171 mematok harga Rp 3,5 juta untuk modifikasi bermodel sespan dengan bahan besi biasa. Sedangkan untuk sespan yang menggunakan bahan stainless stell, dihargai Rp 4 juta. Kalau Anda ingin yang model roda tiga dengan dua roda di belakang, harus siapkan kocek sedikit lebih banyak. Karena pembuatannya yang sulit, harga yang dipatok Rp 5 juta untuk model itu.
Masalah konstruksi part juga tidak dibuat asal-asalan. Semua telah diperhitungkan secara matang demi keamanan selama digunakan di jalan. Mulai dari tebal besi yang digunakan, panjang dan lebar, hingga bobotnya juga sudah dihitung dengan presisi.
“Sejauh ini aman untuk digunakan. Legalitas juga tidak terganggu, pihak kepolisian tidak pernah mempermasalahkan. Bahkan saat ini pihak kepolisian sudah mengeluarkan SIM D yang dikhususkan untuk para penderita difabel,” tambah modifikator beralamat di Jl. WR Supratman (depan Griya Bumi Putera 1), GangAsem, Ciputat, Tangerang Selatan.
Untuk pembuatannya sendiri bisadisesuaikan dengan permintaan pelanggan. Jadi bisa dipesan sesuai dengan kebutuhan. Seperti lebar sespan bisa disesuaikan menurut permintaan. "Lebar sespan disesuaikan dengan lebar kursi roda yang dimiliki pemesan. Karena masing-masing kursi roda memiliki ukuran yang berbeda, jadi harus diukur biar pas" ucapnya lebih lanjut.
Jika dilihat dengan teliti, sespannya juga didesain untuk memudahkan. Seperti dibuatkannya penutup belakang yang dobel fungsi. Saat ditutup pintu bisa menjadi penjaga agar roda tidak tetap di atas sespan. Namun saat dibuka pintunya bisa menjadi tangga untuk memudahkan menaikan kursi roda kedalam sespan.
Ada model tanpa sespan dua roda
Selain itu, coba perhatikan juga bagian depan sespan. Di situ, ia juga sudah menambahkan tiang untuk pegangan boncenger yang berada di dalam sespan. Jadi sang boncenger bisa lebih nyaman untuk mempertahankan posisinya selama berada di dalam sespan.
Untuk saat ini sendiri tidak ada kendala berarti yang dialaminya saat menggunakan sepeda motor hasil modifikasinya. Bahkan pemilik Yamaha Mio 2011 ini juga memberikan servis tambahan untuk se-tiap konsumennya agar bisa mengendarai sepeda motor dengan benar.
"Kan ada beberapa pelanggan juga yang belum pernah mengendarai motor sebelumnya. Jadi saya kasih kursus gratis untuk mereka. Saya turun langsung untuk mengajari mereka cara menggunakan sepeda motor. Mulai dikomplek perumahan yang sepi, sampai bisa berjalan di jalan raya," tambah Catur.
Salah satu hal yang masih menjadi ganjalan saat menggunakan sepeda motor ini yakni saat bepergian ke mal. Pengendara diffabel akan menjadi sangat repot saat bepergian ke mal. Sepeda motor tidak boleh parkir di parkiran motor karena tidak muat saat memasuki tempat tiket. Dan saat parkir di parkiran mobil juga tidak diperbolehkan karena bukan termasuk jenis mobil. Susah ya?
Buat para pengurus parkir dan dinas terkait monggo dipikirkan solusi untuk saudara kita ini. Dari perjuangannya kita bisa banyak belajar kalau kekurangan bukanlah sebuah alasan untuk menyendiri dan kalah akan situasi. Masih banyak yang hal indah di luar sana. Mantapp..!! (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR