Bentuk arm pentol. Kepala sok juga mesti menyesuaikan, Betuk arm U. Layaknya besutan sekarang
Buat modifikator, kreatifitas sangat dibutuhkan. Nggak hanya kala bikin bodi, untuk sokbreker pun butuh kreatifitas. Dengan kreatifitas seringkali didapatkan hasil yang maksimal dan biaya yang jauh lebih murah. Yang lebih penting, hasilnya enggak pasaran. Karena memang itu yang diingini seorang modifikator.
Nge-mix sokbreker, misalnya. Memakai sok copotan atau limbah agar pas dipasang di motor modif yang diingini. Untuk itu, kadang tak langsung templok, tetapi perlu digabung antara as sokbreker dengan kepala sok dan ujung sok. Itu agar dapatkan yang pas, perlu diperhatikan bentuk arm motornya.
Ada 2 macam bentuk arm. "Model U dan model pentol," terang Ari Supriyanto dari Protechnics di Jl. Pahlawan No 80A, Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan. Biasanya mixing sokbreker dilakukan jika sok yang mau dipasang kurang panjang. Sehingga cari part yang lebih panjang. "Kalau pendekin sok jelas lebih gampang. Tinggal potong," tambah pria yang nengok disapa Ari ini.
Setelah panjangnya, lalu perhatikan juga diameter sok. "Sebaiknya cari diameter sok yang sama dengan sok aslinya," anjur Ari.Misalnya peredam kejut Scorpio yang akan dipakai modif di motor cafe racer. Ari memilih as copotan Hyosung. Karena dimensinya lebih panjang, jadi tinggal pendekin lewat cara potong dan bubut.
Selain itu, as sok Hyosung cukup banyak beredar di pasaran. Kalau sokbreker lokal terlalu banyak ubahan, karena sistemnya dimatikan. "Begitu dibongkar malah berantakan, enggak bisa dipakai lagi," kekehnya.
Kalaupun pakai merek YSS, yang bisa dibongkar YSS tipe Z series. Selain tipe itu, susah dibongkar-pasang. Kalau dipaksa bongkar pun, jatuh ongkosnya mahal. Mendingan pakai limbah dari motor-motor besar. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR