Ramping nan panjang
Honda GL-100 keluaran 1982 ala board tracker ini, diberi nama rada ‘serem’ bro. Fu*k Tracker. Buat wujudkan pacuan ramping nan panjang ini, Tri Mustoffa sang owner, enggak bekerja sendirian. Warga Jl. Tambora Selatan III No. 1, Mojosongo, Solo, Jawa Tengah itu dibantu Komenk. Pastinya doi seorang modifikator. Bukan pelawak.
Selain Komenk, ada pula Dhani dari rumah airbrush Karta Pinstripping. Lajang yang masih kuliah di ISI Solo ini kebagian garap pin stripe dan grafis tangki.
Nah, pilihan konsep modif seperti itu diyakini penuh filosofi. “Ini kan awal mula sepeda berubah jadi sepeda motor. Lihat saja bentuk sasis mirip pit ontel (sepeda genjot; red),” ucap Dhani.
(Kiri)Mirip anak panah.(Kanan)sokbreker belakang ngumpet di bawah tangki.
Makanya sasis dirancang ulang total pakai besi pipa diameter 2,5 cm, tebal 3 mm. Kata Tri, rancang sasis ini termasuk sulit. Karena mesti lurus dan dilas kuat. Kegagalan proses pengelasan, konon pernah dialami. Ketika sasis sudah berdiri dan digeret ke bengkel untuk dipasang mesin. Ada bagian sasis yang rontok.
Ketika bikin sasis, sekaligus dirancang dudukan monosok atau sokbreker tunggal. Sok tersebut dicomot dari Yamaha FIZR. Menariknya, posisinya tiarap dan tersembunyi di bawah tangki yang juga dirancang dari plat 0,8 mm. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 2,75X21
Ban belakang: Swallow 3,00X19
Pelek depan: 1,60X21
Pelek belakang: 2,15X19
Bengkel: Komenk Modified
KOMENTAR