Sempat diajak ngobrol Roland Sands soal ketok aluminium di Jogjakarta
Taste dan skill kustom bro Bagio memang enggak bisa diragukan lagi. Jarahan modifikasinya dengan tim Deus Ex Machina Bali yang dikomandani Dustin Humphrey, memang oke! Detailing, ergonomi dan tetap menyimpan prinsip motor daily use memang selalu ia pegang. “Selain estetika, motor memang harus enak dan nyaman dipakai,” jelasnya di club house Deus, Canggu, Bali.
Paling menonjol dari Bro Bagio tentunya enggak cuma itu. Ia ‘beruntung’ ada dalam suasana ‘internasional’. He..he.., artinya mayoritas kliennya bule-bule yang tentunya agak beda di soal standar ongkos modifikasi dan taste. Profesional fee untuk para builder lebih dihargai. Saat Em-Plus sowan ke bengkelnya, beberapa jarahan yang jadi memang dipatok harga spektakuler untuk ukuran builder lokal. Modif Yamaha Scorpio, misalnya. Dipatok Rp 50 jutaan ke atas.
Dengan benefit yang menjanjikan itu, Bagio dan timnya tentu ogah asal-asalan dalam membangun motor. “Kita harus terus berinovasi dan enggak mentok hanya di satu gaya modif. Kami selalu mengasah skill, baik pengerjaan maupun pengetahuan desain,” bangga Bagio.
Omongannya tak asal cuap, ia kami nilai berani melakukan terobosan, salah satunya penggunaan bahan aluminium. Bahan ini untuk peranti penunjang. Misal; tangki, sepatbor dan dop kiri-kanan motor. “Tingkat kesulitannya lebih menantang ketimbang pelat biasa,” sebut jebolan B-Custom Bali ini. Salute bro...(motorplus-online.com)
Bagio Deus Ex Machina.
The Temple Of Enthusiasm Jl. Batu Mejan No. 8, Canggu, Bali.
KOMENTAR