Jangan lupa kudu tahu tips cek ban dan rantai saat musim hujan. Kalau brother sudah paham tips cek ban dan rantai saat musim hujan, insyalloh mengurangi resiko celakan akibat ban dan rantai yang enggak dicek.
Ban standar yang digunakan untuk daily use memang sudah didesain untuk melahap kondisi jalan basah dan kering. Namun, lamanya umur pakai ban sangat perpengaruh terhadap performa yang diberikan dalam kondisi berbagai cuaca. Terutama saat hujan, ban harus memiliki alur buang air yang bagus agar permukaannya enggak licin.
“Untuk pengecekan ban masih layak atau enggak, bisa gunakan TWI (Tread Wear Indicator). Caranya cukup tarik simbol segitiga yang tercetak di pinggir ban ke garis tengah dan lihat ada batasan TWI. Bila permukaan ban sudah sejajar dengan tonjolan, ini salah satu indikasi ban harus diganti karena performanya sudah tidak layak digunakan,” aku Dodiyanto, selaku New Production Development, PT Gajah Tunggal Mandiri selaku produsen ban IRC dan Zeneos.
Kalau ban masih baru, Dodi panggilan akrabnya menganjurkan supaya mengikuti anjuran penggunaan tekanan ban. Sehingga performa bisa maksimal saat diajak melibas jalan becek. Tekanan ban bisa dilihat di dinding ban. Misal, ukuran 70/90-17 wajib diisi angin dengan tekanan 225 KPa (32 psi).
Selain ban, kondisi rantai juga jangan sampai kering alias tanpa pelumas. Cukup semprotkan cairan chain lube. Agar setelah menerjang air hujan, air enggak mengendap dan bikin rantai cepat berkarat. Sebenernya yang harus kena semprotan cairan pelumas bukan hanya rantai. Mulai dari bearing roda depan-belakang dan standar samping juga musti kena semprot. So, enggak bikin seret. (motorplus-online.com)
KOMENTAR