Pelajar Berkendara Bawa Motor ke Sekolah, Harap Hati-Hati Kalau di Jakarta!

Motorplus - Kamis, 14 November 2013 | 11:30 WIB

Penitipan motor di luar sekolah. Buah simalakama

Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), menjejerkan motor yang baru dikendarainya. Ia lalu menyerahkan kunci kepada penunggu rumah penitipan. Si siswa lalu berjalan kaki menuju sekolah yang berjarak tidak lebih dari 10 meter dari lokasi penitipan.

Pemandangan ini terlihat di sebuah sekolah di wilayah Petukangan, Jakarta Selatan. Memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) si siswa itu? Tentu saja tidak! “Belum. Jarak rumah juga nggak jauh,” ungkap Fer, nama samaran salah satu siswa kelas VII di sekolah tersebut.

Ada puluhan motor yang dititipkan di rumah itu. Secara usia, dapat dipastikan semua penggunanya memang belum memilik SIM. Lantaran usia siswa SMP masih berkisar antara 12-15 tahun.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Gubernur sudah mengeluarkan himbauan. Himbauan yang berisi mengenai anak sekolah tidak boleh bawa motor sendiri. Hal ini diantisipasi sekolah dengan tidak memberikan fasilitas untuk siswa yang membawa motor. Seperti lahan parkir, sebagai bagian dari menerapkan himbauan yang ditujukan buat siswa.

Lain lagi dengan SMP di Ciputat, Tangerang Selatan. Beberapa kali sekolah melarang siswanya  membawa motor ke sekolah. Tapi hanya dipatuhi beberapa saat. "Alasan siswa karena lokasi sekolah berada di kompleks perumahan, dan tidak ada angkutan umum yang masuk. Naik motor sebagai solusi lebih cepat ke sekolah," terang YM, guru SMP itu.

Salah seorang orang tua murid, Rauf mengakui dirinya serba salah untuk memberikan motor kepada anaknya. “Saya dan istri sudah berangkat pagi. Tidak mungkin antar jemput. Naik angkot lama dan kadang kalau pagi, angkot nggak mau angkut anak sekolah. Kalau sudah begitu, anak sering telat ke sekolah,” sebutnya.

Sementara, dalam hatinya, ia mengakui khawatir memberikan dan membolehkan anaknya yang masih di bawah umur untuk bawa motor sendiri. “Memang susah. Saya selalu mewanti anak untuk tidak ngebut. Menyediakan helm dan perlengkapan keselamatan lainnya. Saya pasrah saja,” sebutnya.

Problem yang dihadapi bapak dua anak itu, memang dirasakan oleh sebagian besar, orang tua bekerja yang anaknya masih duduk di bangku SMP atau SMA. Untuk itu perlu solusi menyeluruh mengenai ini. Yang pasti keselamatan harus diutamakan. (motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular