Penegasan Dani Pedrosa untuk tampil agresif meraih kemenangan di MotoGP Valencia (10/11) kemarin, patut diacungi jempol. Sayangnya insiden senggolan dengan Jorge Lorenzo di lap 10 tikungan 2, membuatnya melebar dan harus terlempar ke urutan 5. Sehingga Pedrosa berjuang lagi mengejar ketertinggalan.
Meski kecewa, tapi Pedrosa memaklumi apa yang dilakukan oleh seterunya itu. Ia bahkan punya pandangan sendiri bahwa Lorenzo harusnya melakukan sikap agresif seperti itu di MotoGP Motegi, Jepang. Dimana ia berupaya menahan dua pembalap tim Repsol Honda agar bisa tersusul pembalap lain. Namun ia harus tetap berada di depan agar strateginya berhasil.
“Strategi Lorenzo untuk bertarung agresif di seri terakhir, sangat jelas dan mudah di pahami. Berulang kali kami bertarung dengan sangat ketat, tapi ia selalu tampil sangat kuat dan menghalangi kami. Ia beberapa kali menekanku ke luar lintasan. Tapi yang terakhir, ia menyenggolku dan nyaris membuatku terjatuh,” aku Pedrosa.
“Harusnya strategi tersebut ia mulai aplikasikan di MotoGP Jepang lalu. Karena sekarang waktunya sudah sangat terlambat,” klaimnya.
Anggapan Pedrosa, memang ada benarnya. Sebab kendati Lorenzo meraih kemenangan, jika Marquez masih bisa finish di urutan 4 atau lebih baik, tetap saja juara dunia lari ke tangan Marquez. Jadi ya betul kata Pedrosa. Terlambat sudah… terlambat sudah…! (motorplus-online.com)
Penulis | : | Motorplus |
Editor | : |
KOMENTAR