Kencang dengan setingan baru
Melihat malangnya nasib Yamaha Jupiter Z yang teronggok di sisi bengkel, bikin hati Junaedi tersentuh. Alhasil, mekanik Emmsa British Auto Tech ini kembali membangunnya dengan spek yang berbeda.
Siapa sangka, motor yang dulunya sempat tidak diurus ini, sekarang bisa mempecundangi lawan-lawannya di adu kebut trek lurus malam hari dengan panjang lintasan 500 meter.
“Semuanya dibangun ulang dengan setingan yang berbeda. Setingan sekarang dibuat untuk main di kelas bebek 130 cc. Makanya semua disesuaikan,” ucap mekanik yang bengkelnya di Jl. Raya M. Yusuf, Depok, Jawa Barat.
Mengangkat tenaga mesin, piston standar digantikan dengan baru yang berdiameter 55 mm. Lebih besar 3 mm dibanding piston awal. Stroke dibiarkan standar, jadi isi silinder membesar menjadi 128,7 cc yang dibulatkan menjadi 129 cc.
Mengimbangi pembesaran ruang bakar, klep diatur ulang agar asupan bahan bakar semakin banyak. Klep in menggunakan klep berdiameter 28 mm, dan ex pakai 24 mm. Saluran masuk dan buang di kepala silinder juga dibesarkan. Ukuran dibuat sama dengan lebar payung klep isap dan buang.
(kiri atas) CDI Vortex Prodrag, mendukung pengapian total loss. (Kiri bawah) Klep 28 mm (in), dan 24 mm (ex). (Kanan)Pakai karbu Keihin PWK 28.
Untuk mekanis buka-tutup klep, dibuat seragam antara isap dan buang di angka 276 derajat. Hitungannya, klep in dibuat membuka 33 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 63 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 63 derajat sebelum TMB, dan menutup 33 derajat setelah TMA.
Kepala silinder juga mendapat ubahan, selain dipapas sebanyak 0,7 mm, sudut squish juga diubah. Hasilnya, kini ‘Jupie’ racikan Juna bermain di angka kompresi 13,2 : 1. Dengan angka kompresi sebesar itu, kini motor wajib alias harus minum bensol.
Bagian pengapian juga tidak ketinggalan. Dibuat model total loss yang didukung dengan koil milik Yamaha YZ 125, dan CDI Vortex Prodrag. Mesinpun jadi lebih mudah mengais tenaga sejak putaran awal.
“Untuk bagian kopling, pakai bak milik Yamaha X1. Kampasnya adopsi kepunyaan Suzuki FR 80 agar lebih awet dan tidak mudah slip,” tambah Juna.
Usai mesin, giliran bobot jadi pertimbangan. Buat dapatkan bobot motor yang ideal, bagian rangka ikut dimodif. Rangka bagian belakang disunat dan diganti dengan rangka baru yang lebih ringan. Ukuran tangki dan jok ikut diciutkan agar motor semakin ringan. (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Corsa 50/90-17
Ban belakang: IRC 60/80-17
Knalpot: Joyo Racing
Setang: LHK
Sok depan: LHK
KOMENTAR