Era 90-an, juga bisa dibilang era keemasan Suzuki. Terlebih di tahun 1991 muncul Suzuki RG 150. Pacuan 2-tak 150 cc ini, jadi lirikan para pecinta kecepatan.
“Pertama keluar, RG langsung dipakai OMR Suzuki (One Make Race; red). Pembalap tinggal gas,” aku Tommy Ernawan, 2W Marketing PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), produsen Suzuki di Indonesia.
“Bahkan kala itu ada juga OMR Plus. Motor merek lain bisa ikut melawan RG. Tetapi, kapasitas silinder RG jadi motor terkencang saat itu. Dan, handling juga bagus, terlebih di sirkuit permanen seperti Sentul,” sebut Felix Judiarto, pembalap Suzuki era 90-an yang kini juga pemilik tim balap Suzuki.
Pertama muncul, RG hadir dengan fairing terpisah. Fairing bawah hanya layaknya pelindung mesin. Makanya, head silinder terlihat jelas. Selain itu, stoplamp persegi dengan lampu sein terpisah.
Primadona sport 150 cc di era 1991 - 1995
Setelah itu, evolusi berkembang. Tahun 1992 RG hadir dengan dimensi full fairing. Ubahan lain bisa dilihat dari lampu belakang mirip Suzuki Cristal. Pipih dengan lampu sein menyatu stoplamp.
Tak lama, evolusi ketiga muncul di tahun 1995. Selain menawarkan grafis bodi sporty, perubahan juga di lampu belakang. “Stoplamp serupa Suzuki Tornado,” jelas Felix yang setia dengan Suzuki.
Selain bodi berubah, juga memiliki tambahan huruf R. Makanya, sering disebut RGR. Versi RGR jadi generasi terakhir dari RG yang beredar di Indonesia.
Soal harga, pacuan bore 59 mm x stroke 54 mm dan transmisi 6 percepatan ini, tergolong ‘gelap’. Misalnya, spek bahan 1997 bisa dijual Rp 6 – 8 jutaan. (motorplus-online.com)
KOMENTAR