Diukur menggunakan thermal gun di empat titik berbeda
Penasaran melakukan uji kenaikan dan penurunan suhu yang terjadi di knalpot titanium dan stainless steel. Apa benar suhu yang terjadi di permukaan knalpot titanium lebih cepat naik dan lebih cepat turun?
Sebagai perbandingan, menggunakan salah satu varian knalpot R9 Racing Generation untuk Kawasaki Ninja 150R. Saluran buang ini, ada dua versi bahan. Stainless dan titanium. Pengukuran suhu, pakai metode ukur thermal gun yang ditembakkan ke permukaan knalpot untuk mengetahui suhu yang terjadi. Motor dinyalakan keadaan statis. Bagian yang diukur ada empat tempat. Yaitu leher, perut, silincer dan saringan.
Awalnya suhu diukur ketika mesin belum nyala. Setelah itu, bertahap hingga tiap beberapa menit. Di stainless, suhu awal leher 26,1 derajat Celcius.
Untuk mengetahui peningkatan suhu knalpot, mesin dinyalakan selama 1 menit. Leher ditembak thermal gun, hasilnya suhu ada di 38,5 derajat Celcius. Lalu, setelah 3 menit runing, suhu leher menjadi 83,3 derajat dan dalam 5 menit suhu leher terbaca 130 derajat Celcius.
Kini saatnya menghitung penurunan suhu. Engine dimatikan. Satu menit pertama, leher kembali ditembak. Hasilnya, 101,3 derajat Celcius. Tiga menit berlalu, jadi 76,2 derajat. Dan, 5 menit kemudian suhu menjadi 48,5 derajat.
Sekarang giliran knalpot titanium. Suhu awal, leher knalpot mencapai 28,1 derajat. Mesin dinyalakan selama 1 menit, suhu ada di 63,8 derajat Celcius. 3 menit berlalu, suhu naik jadi 167,5 derajat dan 5 menit terakhir suhu permukaan titanium sentuh 181,8 derajat.
Hasil kenaikan suhu sudah didapat, mesin dimatikan. Satu menit pertama suhu turun jadi 75 derajat. 3 menit, jadi 56,5 derajat dan 5 menit kemudian suhu hanya 45,7 derajat.
Bisa dilihat kan kenaikan dan penurunan suhu yang terjadi di permukaan titanium memang lebih cepet naik (panas) dan cepet turun (dingin).
“Bila knalpot stainless untuk mencapai suhu awal (dingin) membutuhkan waktu sekitar 17 menit. Tapi, dengan bahan titanium, knalpot akan kembali dingin hanya dengan 5 menit saja,” bilang An-an Kuda, Racing Manager PT Anantha Berkat Jaya selaku Produsen knalpot R9.
Selain itu, knalpot titanium lebih ringan dari stainless. Titanium punya bobot total 1,264 gram sedangkan stainles bisa mencapai 2,183 gram. Itu artinya, titanium lebih unggul dibanding stainless. (motorplus-online.com)
Knalpot Stainless Steel
Kenaikan Suhu (derajat Celcius)
Bagian Awal 1 Menit 3 Menit 5 Menit
Leher 26,1 38,5 83,3 130
Perut 26,1 27,5 56,4 102
Silincer 26,5 26,5 27,3 31,4
Saringan 25,8 28,5 79,5 190
Penurunan Suhu (derajat Celcius)
Bagian Awal 1 Menit 3 Menit 5 Menit
Leher 130 101,3 76,2 48,5
Perut 102 71,5 56,2 46,5
Silincer 31,4 32,6 30 29,3
Saringan 190 136 113 48,7
Knalpot Titanium
Kenaikan Suhu (derajat Celcius)
Bagian Awal 1 Menit 3 Menit 5 Menit
Leher 28,1 63,8 167,5 181,8
Perut 27,6 34,8 107,1 119,3
Silincer 28,0 29,3 31,4 34,9
Saringan 27,0 27,6 53,9 64,8
Penurunan Suhu (derajat Celcius)
Bagian Awal 1 Menit 3 Menit 5 Menit
Leher 181,8 75 56,5 45,7
Perut 119,3 85,4 67,0 47,0
Silincer 34,9 35,9 36,5 37,4
Saringan 64,8 57,8 54,5 44,1
KOMENTAR