Honda Racing Championship Cimahi, Ajang Latihan Pembalap Untuk Jadi Jawara

Motorplus - Jumat, 15 November 2013 | 12:52 WIB

Honda Racing Championship (HRC) semakin tahun, selalu bikin arus yang berlawanan. Tengok aja tahun ini dibikinnya OMR Honda CB150R di sirkuit non permanen di beberapa HRC. Padahal, balapan sport sudah jarang digelar di trek dadakan. Di seri terakhir HRC, Cimahi nanti (17/11), juga akan digelar OMR CB150R.

“Ada sebagian orang yang bingung apa mungkin balapan sport digelar di sirkuit non permanen. Buktinya bisa, kan? Tapi, enggak semua seri kita bikin OMR CB150R. Ini menyangkut safety pembalap,” ujar Anggono Iriawan, Manager Safety Riding & Motorsport PT Astra Honda Motor (AHM).

Memang, OMR CB150R enggak dibikin di semua putaran HRC yang sudah berjalan di tujuh kota. OMR CB150R sudah digelar berbarengan dengan HRC di seri Malang dan Purbalingga. Cimahi jadi kota terakhir tempat diselenggarakannya HRC yang juga akan dibuka kelas OMR CB150R.

“Tambahan lagi, OMR hanya untuk pemula di bawah umur 20 tahun CB150R. Tujuan kita supaya melatih pembalap muda enggak bergantung dengan kondisi motor. Jadi, balapan OMR CB150R benar-benar mengandalkan teknik dan skill yang dimilik pemula,” kata Anggono yang juga mantan pembalap road race era 1980-an dan rider motocross di masa 1990-an.

Balapan motor sport dengan pembalap pemula memang beresiko. Tanpa pemilihan sirkuit yang tepat bisa berbahaya. Tapi, HRC tahu bagaimana balapan yang safety untuk pembalap.

Inilah target besar HRC musim ini yang dianggap melawan arus kebanyakan balapan. Kelas sport ditiadakan mentah-mentah tanpa alasan yang jelas. “Padahal, cikal bakal pembalap senior dari pemula,” kata Anggono yang berkantor di kawasan Sunter, Jakarta Utara.

Arus lagi yang berlawan dengan kebanyakan balapan pembalap harus bicara di atas podium. Inilah balapan pertama yang menempatkan pembalap sebagai pusat perhatian di luar balapan. Penonton bisa dengar langsung ungkapan pembalap setelah finish dan meraih tropi.

“Awalnya sempat ragu apa bisa berjalan lancar karena enggak semua pembalap lancar ngomong disaksikan ribuan penonton. Tapi, hasilnya memang itu jadi bagian yang dinantikan penonton,” kata Anggono.

Pihak AHM juga melihat kemasan yang melawan arus menghasilkan efek HRC semakin diserbu penonton. Kenaikan tiap kota sebagai buktinya. Minimal penambahan di atas 1.000 penonton.

Arus yang dilawan bikin banyak orang suka. (motorplus-online.com)

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular