Dimensi knalpot panjangnya mirip dengan knalpot standar
Ganti knalpot racing memang jadi obat paling mujarab buat meningkatkan akselerasi motor. Baik itu mesin standar atapun yang sudah dibore up. Nah, buat mesin standar skubek injeksi macam Yamaha Mio J, jangan sembarangan pasang knalpot. Itu, biar tenaga nggak ngedrop.
“Makanya, sebelum pasang harus pilih knalpot racing yang spesifikasinya sesuai dengan mesin standar bawaan motor,” ujar An-an Kuda sebagai Racing Manager PT Anantha Berkat Jaya sebagai Produsen Knalpot R9.
Pada dapur pacu untuk skubek Mio Series injeksi harus diperhatikan betul utamanya ukuran diameter leher knalpot. “Misal, buat knalpot mesin standar Mio J. Amannya pilih diameter lubang exhaust 22 mm - 26 mm, enggak boleh lebih,” wanti An-an Kuda.
Kalau diameter pipa sampai lebih besar, akibatnya gas buang langsung meluncur ke luar. Sehingga tak timbulkan tendangan balik. Ini yang bikin mesin jadi lost power.
Exhaust-nya bermain antara 22 mm - 26 mm.
Berbeda dengan mesin yang sudah bore up. Justru butuh pipa yang lebih besar. Misal, jika kapasitas sudah bore up sampai 150 – 200 cc, bisa pilih pipa yang 28 mm. Tapi, kalau kapasitas di atas itu, bisa 29 mm lebih. “Intinya meyesuaikan dengan kapasitas mesin saja,” wanti An-an lagi.
Begitu juga leher model leher knalpot, panjang-pendeknya juga mempengaruhi akselerasi. Untuk knalpot dengan leher panjang, karakternya buat kejar putaran atas. Sebaliknya, kalau leher knalpot pendek, cocok buat kejar gasingan mesin bawah dan menengah. Jadi sesuaikan dengan kebutuhan.
Terakhir! Pastikan pipa dan badan knalpot hingga silincernya mempunyai panjangnya sama dengan knalpot standar. "Tujuannya, biar volume knalpot racing itu mirip dengan knalpot standar bawaan motor," tutup pria yang kenyang dengan pengalaman di dunia balap ini. (www.motorplus-online.com)
KOMENTAR