Ditambal dari bagian dalam pada posisi yang bolong saja
Kerikil di jalan bisa jadi momok bagi pengendara motor berpendingin radiator. Soalnya, pentalan kerikil dari roda depan bisa merusak kisi-kisi bahkan saluran radiator. Sehingga berisiko bocor. Terlebih di musim penghujan seperti sekarang. Makanya, tak heran bila banyak yang mengaplikasi cover pelindung radiator aftermarket.
Tetapi, bila radiator sudah terlanjur bocor, langkah apa yang mesti dilakukan? “Saya pernah ngalamin radiator Kawasaki Ninja 250R saya bocor saat turing. Awalnya nggak ngeh, tiba-tiba mesin overheat. Pas dicek, air radiator sudah kering karena ada kebocoroan,” tutur Tommy Bramudya, punggawa Ngayun Speed (NS) di Jl. Alteri Kelapa Dua, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.
Masih kata Tommy, lantaran radiatornya terbuat dari aluminium, tak bisa ditambal dengan cara dipatri seperti yang kerap dilakukan pada radiator mobil dulu yang pakai tembaga. “Motor-motor sekarang kebanyakan pakai radiator alumunium. Tak bisa dipatri, karena patriannya enggak akan bisa nempel. Kalau radiator berbahan tembaga atau kuningan bisa dipatri,” terang Tommy.
Mengakalinya, Tommy menambalnya pakai lem epoxy resin dari sisi luar. “Itu tuh, lem campur yang warna hitam dan putih. Terbukti kuat sampai sekarang, radiator yang saya tambal tak bocor lagi,” akunya. Karena lem ini tahan terhadap panas dan tekanan tinggi.
Namun kalau pengen tambalannya lebih kuat, "Nambalnya dari sisi dalam. Tetapi, jalur atau saluran air radiator yang bocor ditutup atau dimatikan dengan cara ditambal pakai lem epoxy resin itu. Tuh, seperti yang diterapkan di radiotor Cagiva itu," timpal salah seorang mekanik NS sembari menunjuk salah satu moge Cagiva yang terparkir di depan gerai NS.
Pengerjaannya diserahkan pada spesialis radiator. "Biasanya tukang radiator sudah tahu kok gimana cara nambal radiator alumunium. Rata-rata pakai lem campur itu (epoxy resin)," tutup Tommy. (motorplus-online.com)
KOMENTAR