Konsep modifnya disebut scramblerjaps. Itu menurut Zaenal Fondra, warga Sodipan, Pajang, Solo, Jawa Tengah, yang juga owner rumah airbursh bernama Red Whitu Airbrush. Diakui, ide itu hadir setelah dirinya saksezz tukar tambah motor lamanya. Yakni, Yamaha L2S dengan Honda GL Pro lansiran 1994.
“Terpikir konsep jap style, atau brat style. Namun kayaknya kok banyak yang ngarah ke sana. Akhirnya nemu style begini yang cocok diterapkan pada Honda GL Pro. Tapi, motor ini dipakai buat trabas kota aja,” bangga lajang yang tergabung dalam komunitas motor custom, Low’s Garage Longlife (LGLL), Solo.
Yang pertama diolah, sub frame.Seperti style scrambler, sasis buritan ditambah pipa bulat huruf U. Tujuannya, bagian itu berfungsi sebagai dudukan sepatbor belakang. Juga sebagai landasan jok yang dibuat semi cafe racer. Ini terlihat dari bentuk keseluruhan jok yang bagian belakangnya membulat namun datar.
Buat kejar tampilan klasik, pastinya tangki asli tak mungkin dipakai. “Makanya saya aplikasi tangki bekas Yamaha DT. Karena bentuknya bagus dan membulat, serta dimensinya pas bila dipasang pada sasis GL Pro,” yakin Kuncung alias Zaenal. Pastinya tangki tak dibiarkan polos. Lha wong gaweannya tiap hari terima order cat. Makanya, airbrush juga diusung lewat tema kristal efek.
Ngerihhh...!! (motorplus-online.com)
DATA MODIFIKASI
Ban depan: Swallow 4,00X18
Ban belakang: Swallow 4,00X18
Pelek depan: DID
Lampu depan: Variasi mobil
RWA: 0856-4225-3615
KOMENTAR