Regulasi kualifikasi yang ditawarkan MotoGP tahun 2013, ternyata mendapat tanggapan yang sangat positif dari pembalap papan atas. Selain mereka bisa memaksimalkan pencapaiannya di kualifikasi, mereka juga tidak terganggu dengan performa pembalap yang lamban.
Keberhasilan penerapan sistem kualifikasi ini pun bakal diaplikasikan di ajang balap World Superbike Championship musim kompetisi 2014. Dimana sesi kualifikasi akan terbagi dalam 2 bagian. Sesi kualifikasi pertama diperuntukkan bagi semua pembalap yang tidak mencapai 10 besar dari hasil kombinasi 3 sesi latihan sebelumnya.
Dari hasil sesi kualifikasi pertama itu, akan dipilih 2 pembalap tercepat untuk diadu dengan para pembalap yang masuk 10 besar dari 3 sesi latihan sebelumnya. Berarti di sesi kualifikasi kedua nantinya ada 12 pembalap yang bakal bertarung untuk berebut posisi start terbaik alias pole.
Sementara pembalap yang bakal start dari urutan 13 dan seterusnya, diambil dari hasil lap tercepat di kualifikasi 1. Masing-masing sesi kualifikasi akan digelar dalam rentang waktu 15 menit saja.
Regulasi kedua yang bakal dicontek WSBK adalah regulasi penalti poin. Di MotoGP semua pembalap yang melakukan kesalahan dan dianggap cukup krusial, maka akan diberikan penalti poin. Skalanya 1-10. Jika pembalap mendapat akumulasi 4 poin maka akan start dari grid paling belakang. Jika akumulasinya mencapai 7 poin, akan start dari pit lane dan jika mencapai 10 poin, bakal di hukum absen 1 seri.
Hukuman penalti poin ini tidak akan berimbas pada pengurangan poin pembalap di klasemen. Lantaran itu adalah hal yang berbeda. Seperti yang dialami Marc Marquez musim ini, dimana ia dihukum penalti 2 poin di MotoGP Inggris karena mengabaikan lambaian yellow flag. Kemudian di MotoGP Aragon karena melakukan manuver ekstrim yang mengorbankan rekan setimnya sendiri. (motorplus-online.com)
KOMENTAR