Berbicara tentang masalah Ducati di MotoGP yang tidak kompetitif digunakan oleh kebanyakan pembalap, membuat beberapa tim asal Italia itu semakin galau. Bayangkan! sejak memecat Filippo Preziosi dari jabatan General Manager Ducati Corse, tim asal Italia itu hanya mempekerjakan Bernhard Gobmeier sebagai penggantu Filippo kurang dari setahun.
Apakah karena memang faktor pembalap yang tidak kompetitif, sebab Casey Stoner mampu membuktikannya selama 4 musim di tim tersebut? Rasanya bukan. Lantaran Andrea Dovizioso sendiri tampil cukup kompetitif menggunakan motor Honda dan Yamaha. Nah tahun ini, bergabungnya Cal Crutchlow sebagai pengganti Nicky Hayden dan juga Gianluigi Dall’Igna sebagai pengganti Gobmeier, memunculkan harapan besar.
Gigi Dall’Igna sendiri tidak ingin bermain terlalu jauh. Ia hanya ingin melakukan restrukturisasi dan perbaikan komunikasi antara tim yang bekerja di lintasan dan tim yang bekerja di manufaktur Ducati. Lantaran hal inilah yang ia lihat tidak berjalan dengan baik di tim itu.
“Setelah melakukan analisis selama bergabung di tim Ducati, ada 2 hal yang jadi pusat perhatianku. Hal pertama adalah tim yang bekerja di lintasan dan kedua adalah tim yang bekerja di manufaktur. Tugas paling penting adalah membuat kedua tim ini bisa bekerja dalam 1 pemahaman yang jelas. Karena dengan cara inilah kami bisa meningkatkan performa motor dengan cepat,” jelas Dall’Igna.
Hal lain yang menurut Dall’Igna perlu dibenahi di tim Ducati adalah dari sisi teknikal dan organisasi. “Perbaikan di sisi teknis hanya bisa dilakukan jika memang organisasinya benar. Yang jelas, semua orang yang berada di Ducati adalah orang-orang dengan level terbaik. Tinggal mengatur bagaimana caranya agar bisa bekerja dengan baik,” bebernya. (motorplus-online.com)
KOMENTAR