Modifikasi Honda Blade 2011 Makassar, Tak Tersentuh Berkat Seting Mesin dan Suspensi

Motorplus - Rabu, 11 Desember 2013 | 19:11 WIB
motorplus
Modifikasi Honda Blade 2011 Makassar, Tak Tersentuh Berkat Seting Mesin dan Suspensi

motorplus
Modifikasi Honda Blade 2011 Makassar, Tak Tersentuh Berkat Seting Mesin dan Suspensi

Honda Blade tunggangan Nur Alfath sulit tersentuh lawannya di one make race (OMR) Honda Racing Championship seri Makassar, (29/9) lalu. Pembalap asli Makassar ini, tampil dominan dengan menjuarai race 1 dan 2 kelas Bebek 110 cc Tune up Pemula.

Bukan hanya skill pembalapnya yang oke. Motor racikan tim Astra Motor MKS Federal Oil WRX Racing yang ditunggangi Alfath, juga punya andil besar. Daya tahan motor yang bagus, membuat catatan waktu Alfath tetap konsisten di setiap putarannya.

“Paling penting karakter motor sesuai dengan keinginan pembalap. Kalau sudah menyatu, hasil juga akan bagus,” tegas Sulung, yang jadi juru korek motor ini.

Meningkatkan performa Blade, Sulung mengadopsi piston berdiameter 51,25 mm. Sedangkan stroke, masih dibiarkan standar yang memiliki langkah 55,6 mm. Hasilnya, kapasitas ruang silinder Blade bertambah menjadi 114,9 cc dibulatkan menjadi 115 cc.

Agar bensin bisa masuk lebih deras ke ruang bakar, klep in dan ex diatur ulang. Klep isapnya menggunakan ukuran 26 mm, dan klep buang dipatok 23 mm. Sedangkan lubang porting-polish terbesar disetiap lubangnya, dibuat 24 mm untuk lubang isap dan 21 mm untuk lubang buangnya.

motorplus
Modifikasi Honda Blade 2011 Makassar, Tak Tersentuh Berkat Seting Mesin dan Suspensi

Durasi kem ikut diatur agar proses buka-tutup klep semakin maksimal. Durasinya dibuat kembar antara isap dan buang. Yakni, 275 derajat. Rincinya, klep isap dibuat membuka 35 derajat sebelum TMA (Titik Mati Atas) dan menutup 60 derajat setelah TMB (Titik Mati Bawah). Sedangkan klep buang membuka 60 derajat sebelum TMB, dan menutup 35 derajat setelah TMA.

Untuk penyembur bahan bakar ke ruang silinder, dipercayakan pada karburator Mikuni TM 24 mm. Di sirkuit Trans Studio Makassar, Sulawesi Selatan, pilot jet dipatok 37,5 dan main jet-nya dipasangkan 160.

“Sedikit sulit menentukan ukuran pilot jet dan main jet saat main di sirkuit Trans Studio. Posisi sirkuit yang di tepi pantai, membuat suhu cepat berubah. Kebetulan dapat settingan pasnya di angka itu,” tambah Sulung.

Selain seting asupan bahan bakar, rebound suspensi ikut dimaksimalkan. Sirkuit Trans Studio memang terkenal bumpy. Ketika melaju kencang, tunggangan juga harus stabil. Makanya, sang juru korek membuat rebound suspensi sedikit lebih lambat agar Nur Alfath bisa melibas tikungan dengan cepat.

Tuh sob, selain kencang tunggangan juga harus terasa nyaman saat dikendarai joki. Hasilnya jadi oke! (motorplus-online.com)

DATA MODIFIKASI

Pelek: TK
Knalpot: AHM
Sok belakang: Daytona
CDI: BRT
Ban: FDR

Penulis : Motorplus
Editor : Motorplus


KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

TERPOPULER

Tag Popular